CIANJUR EKSPRES – Empat ekor anjing pelacak diterjunkan untuk mencari keberadaan Nahru (65), petani yang tertimbun longsor di Kampung Bojongsirna, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur.
Keempat anjing pelacak tersebut berasal dari unit K9 Polres Cianjur dan Yonif Raider 300.
“Betul di hari keempat ini, ada empat ekor anjing pelacak yang diterjunkan untuk membantu proses pencarian. Dua dari Polres dan dua ekor dari TNI. Dari semalam sudah tiba dan pagi ini mulai membantu proses pencarian,” ujar Sekretaris Desa Simpang Sohibin, Selasa (1/8/2023).
Baca Juga:Target PAD Baru Tercapai 57,37 PersenSatnarkoba Ringkus Pengedar Ganja dengan BB 9 Kilogram
Dia mengatakan pencarian korban masih belum menemukan titik terang. “Masih belum ada titik terang, masih upaya pencarian. Kita berharap bisa secepatnya ditemukan,” kata dia.
Di sisi lain, Danru Polsatwa atau K9 Polres Cianjur Bripka Dwiyanto Manurung mengatakan dua anjing K9 yang diturunkan merupakan anjing yang sempat diterjunkan saat pencarian korban gempa bumi.
“Mereka sempat diturunkan saat evakuasi korban gempa. Ada yang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan diantaranya ditemukan meninggal,” kata dia.
Dia menyebutkan pencarian korban longsor di Desa Simpang akan menghadapi kesulitan, sebab ketebalan longsoran yang lebih dari 7 meter.
“Ketebalan longsoran ini akan jadi kendala. Tapi tim sedang berusaha mengikis bagian material terluar. Sehingga bisa kurang dari 5 meter dan pencarian dengan anjing pelacak bisa efektif,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Nahru (65) seorang petani tertimbun usai tebing setinggi 150 meter di Desa Simpang Kecamatan Pasirkuda longsor, Sabtu (29/7/2023) siang.
Informasi yang dihimpun, kejadian longsor terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Tebing dengan tinggi 150 meter dan lebar 50 meter yang merupakan lahan pesawahan itu tiba-tiba longsor. (bay/sri)