CIANJUR EKSPRES – Anggota DPRD Kabupaten Cianjur merasa miris dengan banyaknya kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Cianjur yang masih saja terjadi.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur, Andri Suryadinata mengatakan, dirinya merasa miris ketika menanggapi banyaknya kasus kekerasan di Kabupaten Cianjur.
“Yang pasti miris menanggapi kejadian itu, pertama terkait kekerasan terhadap anak atau pencabulan yang pasti jangan terlepas dari pengawasan orangtua,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Senin (31/7/2023).
Baca Juga:Kurun Waktu Enam Bulan, 95 Orang Meninggal Dalam KecelakaanBupati Akui IPM Cianjur Mengalami Sedikit Peningkatan
Andri melanjutkan, terkait pencabulan terhadap anak, dia meyakini bahwa pelaku mempunyai prilaku menyimpang, dan perlu di antisipasi.
“Tapi yang paling utama itu pengawasan orangtua terhadap anaknya untuk sekarang ini. Jadi mungkin anak di bawah umur ini kalau sekolah dan sebagainya ada pengawasan dari orangtua, intinya dipantau secara betul-betul,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Andri, tidak jauh dari handphone, karena ada keinginan ketika si anak misalnya dibiarkan sendiri dan sebagainya.
“Intinya edukasi terhadap orangtua untuk saat ini anaknya tidak dilepas dulu, dalam artian harus betul-betul di bawah pengawasan orangtua. Di sekolah mungkin tidak, nah di luar jam sekolah ini butuh pengawasan orangtua,” tuturnya.
Andri juga meminta Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur edukasi dan penyuluhan lebih ditingkatkan.
“Disini ada dinas terkait seperti P2TP2A, itu yang perlindungan terhadap anak. Dalam hal ini harus ada edukasi terkait kejadian ini lewat penyuluh mereka, lewat kader mereka. Itu hal-hal preventif yang harus dilakukan sedikit lebih mudah,” ungkapnya.
Andri menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat kerja membahas soal banyaknya kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Baca Juga:Delapan Besi Penutup Pembuangan Air SDN Ibu Jenab 2 Raib Digondol MalingTerpaksa Pinjam, Blanko e-KTP di Disdukcapil Kosong, Bupati: Stok dari Pusat Tidak Ada
“Kami akan melakukan rapat kerja secepatnya agar kasus ini jangan sampai melebar,” ujarnya. (dik/sri)