Ribuan PMI Pulang dalam ‘Peti Mati’ Selama Tiga Tahun Belakangan, BP2MI : 95 Persen Ilegal

Ilustrasi tiga tahun
Ilustrasi: Freepik
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES– Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyatakan selama tiga tahun terakhir ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan dalam keadaan meninggal dunia. Bahkan 95 persennya merupakan PMI ilegal.

“Selama 3 tahun saya menjabat, lebih kurang 2.000 peti jenazah yang merupakan PMI masuk dengan tanah air,” ucap dia saat ditemui di Cianjur, Selasa (11/7/2023) malam.

Menurutnya hanya sekitar 5 persennya ialah PMI yang tercatat, sedangkan 95 persen lainnya merupakan PMI yang berangkat secara nonprosedural atau ilegal. “Ada juga yang sebelumnya berangkat secara legal. Tapi kemudian overstay,” kata dia.

Suami TKW Ida Sempat Larang Istrinya Bekerja di Dubai

“Kami juga mencatat ada aebanyak 100 ribu PMI yang dideportasi,” ucapnya.

Baca Juga:Suami TKW Ida Sempat Larang Istrinya Bekerja di DubaiUsai Pemeriksaan Kasus TPPO di Dubai, TKW yang Dijadikan PSK Dipulangkan

Dia menjelaskan berdasarkan data dari world bank pada 2017 lalu, tercatat ada 9 juta warga Indonesia di luar negeri. Padahal data di tahun tersebut hanya ada 3,5 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri.

“Artinya ada sekitar 5,5 juta warga yang tidak tercatat secara resmi bekerja atau tinggal di luar negeri,” kata dia.

Disnakertrans Pantau Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur yang Menderita Tumor

Dia mengatakan perlu ada kerjasama dan komitmen semua pihak dalam mencegah dan memberantas pemberangkatan PMI ilegal. Benny juga mendorong aparat penegak hukum menindak para bandar besar yang menyeponsori sindikat TPPO berkedok pemberangkatan PMI tersebut.

“Negara tidak boleh kalau kalah dengan sindikat. Tidak hanya kaki tangan yang ditangkap tapi pendana besar,” kata dia.

Benny juga meminta eks PMI untuk menjadi duta pencegahan pemberangkatan PMI secara ilegal. “Sosialisasi ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi kami akan libatkan para eks pekerja migran untuk menjadi duta. Supaya pesan tersampaikan hingga ke masyarakat secara luas, terutama risiko menjadi PMI yang berangkat secara nonprosedural,” ucapnya.

0 Komentar