CIANJUREKSPES – Lampu gentur merupakan kreasi khas masyarakat Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Secara desain, alat penerang tersebut memiliki bentuk serupa mozaik yang unik dengan banyak warna. Pancaran cahayanya begitu indah saat nyala.
Biasanya lampu gentur dipasang menggantung di rumah-rumah warga, masjid maupun pinggir-pinggir jalan. Tidak sulit menemukan lampu ini. Di daerah asalnya, lampu gentur berbagai ukuran, bentuk sampai desain jual dengan harga yang beragam.
Saat ini lampu hias berbahan logam dan kaca potong tersebut menjadi ikon khas Kabupaten Cianjur. Lampu ini juga memiliki sejarah yang cukup panjang bagi anak-anak di masa lampau sebagai alat penerangan yang utama.
Baca Juga:Mamaos : Tembang Khas Cianjuran yang MelegendaIni Nih Lagu Tradisional Cianjuran yang Banyak Dinyanyikan
Sejarah
Merujuk laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), terdapat dua versi sejarah dari lampu gentur. Pertama, lampu ini awalnya buat oleh seorang warga yang membuat sebuah alat penerangan khusus.
Awalnya ia memanfaatkan beberapa alat yang tak terpakai, seperti kaleng susu dan kaca. Dari situ terciptalah bentuk yang saat ini disebut sebagai lampu gentur.
Untuk versi kedua, lampu gentur ini dulunya identik dengan anak-anak yang belajar mengaji. Ketika itu tahun 1965, penerangan di Kabupaten Cianjur belum memadai seperti sekarang, sehingga seorang guru ngaji bernama Usin yang membuat alat bantu penerangan untuk memudahkannya mengajar ngaji.
Agar lampu tersebut awet dan tidak mudah tertiup angin, Usin memodifikasi lampu cempor yang sudah ada ruang. Sehingga terciptalah lampu gentur yang mirip dengan saat ini.
Asal-Usul Nama Gentur
Sementara itu, nama gentur sendiri tidak serta merta tercipta begitu saja. Pemberian nama ini berasal dari nama daerah yang sejak awal mempopulerkan lampur tersebut yakni Kampung Gentung, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang.
Seiring berjalannya waktu, warga di sana mulai membuatnya dengan beragam model. Ini menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dengan daya tarik utamanya adalah keindahan.
Bentuknya pun mengambil desain gaya Timur Tengah dan Maroko dengan nuansa Arabik yang kental.
Baca Juga:Maenpo Seni Bela Diri Cianjuran : Warisan Budaya Tak BendaLagu Mamaos, Tembang Cianjuran yang Tersohor
Lampu gentur biasanya akan dipasang dengan cara digantung menggunakan pengait lubang, maupun rantai kecil berwarna keemasan.