CIANJUREKSPRES – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara soal kandidat calon wakil presiden yang akan maju dengannya dalam pilpres 2024.
Dikutip dari keterangan tertulis resmi, dalam wawancara dengan Mata Najwa ia ditanya soal enam kandidat yakni, Erick Thohir, Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indah Parawansa, dan Gibran Rakabuming Raka.
“Siapa yang paling potensial dari ke enam nama yang beredar?” tanya Najwa pada Prabowo.
Baca Juga:Anies Baswedan dan Puan Maharani Foto Bareng di Tanah SuciTimnas Indonesia U-17 Gelar Seleksi untuk Piala Dunia U-17
“Mereka itu enam-enamnya putra putri terbaik bangsa, masing-masing di bidangnya dengan usia masing-masing, Jadi, saya lihat I can work with all of them, saya bisa bekerja dengan semua,” jawab Prabowo.
BACA JUGA: PPDB Jabar Tahap 2 Dibuka Hingga 3 Juli 2023, Cek Syaratnya Disini!
Terkait potensi Gibran bersanding dengan dirinya, Prabowo mengakui hal tersebut. Namun ia menyebut saat ini semua termasuk dalam pertimbangannya dan masih harus dilihat lagi lebih jauh.
“Tentunya termasuk dong, semua harus kita perhitungkan. Sekarang ada alat survei dan polling,” kata Prabowo.
Adapun, ketika Najwa mencoba menegaskan kembali apakah nama Gibran yang paling memungkinkan di antara nama lain yang beredar, Prabowo kembali mempertanyakan hal tersebut pada Najwa seraya berkelakar.
“Anda sampaikan kan berarti Anda mengakui ada kemungkinan kan?” jawab Prabowo seraya tertawa.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjanji akan merangkul semua pihak bila terpilih menjadi presiden pada pemilu 2024. Keinginan Prabowo merangkul semua penting demi membangun bangsa.
Baca Juga:Jokowi Bagi-Bagi Kaos di MalioboroYenny Wahid Dinilai Layak Jadi Cawapres 2024
Prabowo menjelaskan, politik di Indonesia harus bijaksana dan penuh kesadaran. Karena pemimpin bangsa harus mampu menjadi ujung tombak yang mempersatukan keberagaman suku dari Sabang sampai Merauke.
“Politik kita harus politik yang bijaksana, politik yang cerdas, politik yang penuh kesadaran,” kata Prabowo dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023).
“Kita harus sadar bahwa negara kita terlalu besar, terlalu beragam, terlalu banyak suku, kelompok etnis, terlalu banyak daerah. Kalau kita tidak di ujungnya punya suatu elit, unsur pimpinan yang kompak, bisa kerja sama, sulit untuk kita sampai ke potensi kita,” ujar Prabowo.
Maka itu, Prabowo memandang kontestasi politik bukan alasan bagi para pemimpin saling menghardik. Prabowo mengatakan, akan merangkul semua pihak termasuk lawan politiknya jika menang dalam pemilu 2024.