Sejarah Takbiran Berasal dari Sebuah Percakapan

Sejarah Takbiran
Sejarah Takbiran
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan hari raya Idul Adha, namun sebelum melaksanakannya terdapat kegiatan takbiran pada malam hari, ternyata sejarah takbiran tercipta tanpa kesengajaan dalam sebuah percakapan.

Istilah takbiran menjelang hari raya sudah dikenal banyak orang, namun tak semua orang mengetahui tentang sejarah dari takbiran tersebut.

Takbiran adalah pengucapan kalimat takbir (Allahu Akbar) secara bersama-sama pada malam hari.

Baca Juga:Serba Serbi Idul Adha, Makna Malam TakbiranPetualangan Baru Bumblebee di Earthspark, Segera di Oktober!

Selain itu terdapat tradisi dalam merayakan takbiran seperti, melakukan pawai di jalanan sembari membawa beduk, obor, dan lampion.

Kemudian Nabi Ibrahim berpindah tempat bersama Siti Sarah istri pertamanya dari Babilonia ke Palestina.

Namun di tengah perjalanan ada seorang raja yang sering merebut perempuan-perempuan yang lewat.

Sehingga Nabi Ibrahim mengakui Siti Sarah sebagai adik perempuannya, namun ternyata gagal.

Siti Sarah tertangkap oleh tentara raja tersebut, kemudian Siti Sarah berdoa memohon pertolongan dari Allah sampai saatnya doanya tersebut terkabul.

Siti Sarah dibebaskan, bahkan sang raja memberikan hadiah seorang istri pada Nabi Ibrahim bernama Siti Hajar.

Nazar Nabi Ibrahim tertulis dalam WQ Ash-Shaffat ayat 37, berbunyi:

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh”.

Baca Juga:Keren Abis! Deddy Corbuzier Punya Mobil TransformersSi Paling Sultan, Rafi Ahmad Punya Mobil Bumblebee

Ketika usia kandungan Siti Hajar sudah besar, Nabi Ibrahim membawanya ke Mekkah dan kemudian melahirkan putranya di sana.

0 Komentar