Ia menuturkan bahwa digital detoxification juga bisa dilakukan orangtua kepada anak di waktu-waktu tertentu, seperti saat makan dan hendak tidur.
“Itu orangtua harus mengawasi dan tegas dalam menerapkan hal itu,” ucapnya.
Jika digital detoxification yang diterapkan orangtua kepada anak tidak memperbaiki kebiasaan bermainnya, orangtua bisa berkonsultasi ke profesional kesehatan mental.
Baca Juga:Liburan Asyik di Trans Studio Bandung!Wisata Keluarga Menjelang Libur Lebaran di Dusun Bambu Bandung
“Karena masalah adiksi, baik itu zat ataupun perilaku, sudah mengganggu sel saraf otaknya. Sehingga, butuh profesional yang nanti akan memberikan psikoterapi untuk merubah mindset-nya (anak),” ujarnya.
“Kadang-kadang, dibutuhkan juga psikofarmaka, obat-obatan untuk bisa membuat sel saraf otaknya berfungsi dengan baik. Sehingga, sikap perilaku dan emosionalnya juga bisa membaik,” tambahnya.