CIAèNJUREKSPRES – Kebaya menjadi salah satu warisan untuk para wanita Indonesia, banyak yang menggunakan kebaya di acara wisuda sebagai pakaian terindah di moment special.
Kebaya secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu ‘abaya’ yang artinya pakaian.
Blus tradisional ini dapat di kenakan wanita Indonesia dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya.
Baca Juga:Makna Tema HUT Jakarta 2023 yang Penuh HarapanSelamat Ulang Tahun Kota Metropolitan
Sudah ditetapkan sebagai busana nasional pada Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1972 tentang Djenis-Djenis Pakaian Sipil dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan.
Walaupun memang tidak di atur untuk selalu mengenakan kebaya namun hal itu sebagai penghormatan terhadap warisan budaya Indonesia.
Barangkali para wisudawati tidak akan pernah menggunakan kebaya seumur hidupnya.
Sebab saat pernikahan saja, mempelai wanita sudah jarang mengenakan kebaya melainkan di ganti menjadi gaun bak putri atau ratu kerajaan.
Wisuda menggunakan kebaya patut didukung guna melestarikan budaya Indonesia.
Namun para calon wisudawati juga harus mendapat arahan kebaya seperti apa yang patut di pakai saat wisuda.
Bukannya elegan dan menawan, malah bikin malu almamater yang sudah menjadi jembatan ilmu saat menjadi mahasiswa.
Ada yang lebih penting daripada pakaian wisuda dan segala selebrasinya yakni langkah para wisudawan-wisudawati setelah meraih gelar sarjana.
Kebaya di perkenalkan melalui bahasa Portugis, saat mendarat di Asia Tenggara.
Baca Juga:Syarat Mendapat KIP Sekolah dan Kuliah TerlengkapCatat! Penerima Kartu Indonesia Pintar Tahun Ini
Dahulu pakaian atasan atau blus ini di kenakan wanita Indonesia abad ke-15 dan ke-16 Masehi.
Kebaya berkaitan dengan pakaian tunik perempuan pada masa Dinasti Ming di China, karena migrasi besar-besaran akhirnya kebaya sampai ke Indonesia.