Mengenal Satria-1, Satelit Multifungsi Pertama di Indonesia

Satelit Indonesia
Doc : Satelit Indonesia
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Menurut Jokowi selaku Presiden Indonesia, SATRIA-1 adalah satelit multifungsi pertama milik pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia. Satelit ini akan menempati orbit 146 derajat Bujut Timur atau tepat di atas Papua.

” Peluncuran SATRIA-1 adalah salah satu upaya kita dalam pemerataan pembangunan infratruktur digital di pusat pelayanan publik di seluruh Indonesia,” tulis Jokowi.

BACA JUGA :

Patut Bangga, Satelit Pertama Milik Indonesia “Satria-1” Sudah Meluncur Ke Angkasa!

Baca Juga:Patut Bangga, Satelit Pertama Milik Indonesia “Satria-1” Sudah Meluncur Ke Angkasa!Pesona Curug Cinulang Sumedang, Bikin Siapa Saja Jatuh Hati!

Satelit Meluncur

Peluncuran SATRIA-1 sempat tertunda sekitar 17 menit dari jadwal semula pukul 05.04 WIB. Namun, peluncurannya masih masuk dalam time window yang sudah rencanakan. Tepat pukul 18.21 waktu Florida atau 05.21 WIB Satelit Republik Indonesia atau Satria-1 melesat ke angkasa. Satelit tersebut diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Terdengar bunyi bum yang menggelegar saat Falcon 9 lepas landas dengan muatan satelit Satria-1. Roket setinggi 70 meter itu secara perlahan mengeluarkan api dan terbang menembus awan menuju ke antariksa.

Penerbangan dari Bumi ini barulah tahap pertama. Dalam waktu sekitar setengah jam lagi sudah dapat diketahui apakah peluncuran satelit Satria-1 sukses atau sebaliknya.

Dalam waktu sekitar dua menit setelah lepas landas, roket bagian 1 dari Falcon 9 lepas sehingga penerbangan dilanjutkan roket kedua. Secara paralel dalam 8 menit, roket 1 itu akan kembali ke Bumi untuk gunakan dalam peluncuran satelit oleh klien SpaceX yang lain.

Setelah engine di tahap kedua lepas, Satelit Satria-1 akan melakukan electric orbit raising. Proses ini membutuhkan waktu 145 hari.

Bentuk dan Kecanggihan Satria-1

SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia dan bergun auntuk fasilitas-fasilitas publik di wilayah terdepan, tertinggal, terluar (3T).

Satelit Satria-1 yang berbobot 4,6 ton terdiri dari 3 komponen, yaitu step 1, step 2, dan fairing, yang saat ini semuanya sudah utuh dalam satu kesatuan bersama satelitnya.

Baca Juga:Putri Ariani Langganan Ikut Ajang Pencarian Bakat Sejak KecilSelain Putri Ariani AGT, Ada Gadis Cirebon Jadi Juara The Voice Jerman!

Satelit seberat 4.600 Kg ini diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Berdasarkan studi terbaru BAKTI Kemenkominfo pada 2023, SATRIA-1 dengan kapasitas 150 Gbps. Satelit ini akan menghadirkan layanan internet di 50.000 titik fasilitas publik.

Kecepatan internet di setiap titik layanan publik itu di proyeksikan mencapai 4 Mbps. Kecepatan internet SATRIA-1 naik dari perhitungan awal di 2018 saat proyek SATRIA-1 merintis dan  mengusung kecepatan 1 Mbps untuk setiap titiknya.

0 Komentar