Indonesia Negara Privilege, Kaya Tapi Tak Berkarya?

Indonesia Negara Privilege
Indonesia Negara Privilege
0 Komentar

CIANJUREKSPRES- Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk  terbanyak, Indonesia dianugerahi beragam kekayaan yang melimpah baik di daratan maupun lautan. Lantas apakah Indonesia negara privilege?

Meski begitu, ternyata hal tersebut tak membuat Indonesia menjadi negara terkaya di dunia. Berdasarkan laporan ‘East Asia and The Pacific Economic Update October 2022’, Bank Dunia (World Bank), Indonesia menempati posisi ke 73 negara termiskin dunia.

Hal itu diperparah dengan indeks minat baca masyarakat Indonesia yang hanya berada di angka  0,001 persen. Dengan begitu, jelas bahwa tingkat literasi Indonesia amat rendah.

Baca Juga: 4 Wilayah Tersepi Kabupaten Cianjur Cocok Untuk Melepas Penat

Baca Juga:Hidup Anti Overthinking Ala Raditya Dika dan Henry ManarimpingAldi Taher Jual Baju Partai Rp250 Ribu, Warganet: Sang Revolusioner

Alasan Indonesia Menjadi Negara Privilege

Helmy Yahya melalu kanal YouTube Kontroversi Toleransi mengungkap jika ketertinggalan Indonesia disebabkan oleh kurangnya budaya literasi, yaitu menulis dan membaca.

“Indonesia lemah dalam dokumentasi, dalam hal tulisan. Jaman dulu saat dijajah banyak dokumen yang diambil,” tuturnya

Menurutnya, Indonesia lebih mengedepankan seni bertutur kata daripada menulis.

“Seperti dari kebudayaan wayang-wayang, itu kan bertutur kata, kenapa tidak coba dituliskan,” ungkapnya

Padahal menurutnya, negara Timur Tengah dan Barat pada jaman dulu, mengumpulkan para ilmuwan dan kitab-kitab agar keilmuan bisa terdokumentasikan.

“Padahal Indonesia negara privielege, semuanya telah tersedia, ibarat lagu tongkat kayu dan batu jadi tanaman,” katanya

Oleh sebab kekayaan yang dimiliki, Indonesia menjadi malas untuk menulis bahkan membaca.

“Kenapa bangsa kita lemah dalam dokumentasi? Karena bangsa kita selalu sukses, menulis itu kebudayaan bangsa-bangsa yang selalu gagal, misal saya menangkap rusa gagal, membuat perangkap gagal, dan terus mengalami kegagalan. Hingga akhirnya berhasil, agar tidak mengulangi kegagalan itu, maka saya menulis,”

Baca Juga:Sejarah Toga dan Jubah yang Dipakai Saat WisudaJadi Juara Indonesia Open 2023, Viktor Axelsen Pakai Baju Koko dan Sarung?

“Berbeda dengan Indonesia, mau buah sudah ada, mau ikan sudah ada.”

Dengan demikian, Helmy berharap agar masyarakat Indonesia dapat menumbuhkan minat bacanya dengan lebih baik.

“Kan dalam Al-Quran jelas perintahnya baca, gimana mau baca kalau tulisannya pun tidak ada,” pungkasnya.

Demikian informasi mengenai Indonesia negara privilege menurut Helmy Yahya. Bagaimana menurutmu?

0 Komentar