Desak Bandar Besar TKI Ilegal Ditangkap, BP2MI: Jangan Hanya Calo Kelas Teri!

Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mendesak aparat penegak hukum menangkap para bandar besar pelaku TPPO.
Ilustrasi: Dokumentasi Ikbal Slamet
0 Komentar

CIANJUR EKSPRES – Sekretaris Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Rinardi mendesak aparat penegak hukum mengungkap serta menangkap para bandar besar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berkedok pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Dia mengatakan sejak seminggu terakhir ini pihak kepolisian sigap mengungkap dan menangkap para calo pemberangkatan PMI atau TKI ilegal itu.

Buruh Tani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok di Cianjur Bakal Terima BLT DBHCHT

Baca Juga:Gerombolan Motor Serang Warga dan Rusak Kios di CianjurPemkab Cianjur dan Kepolisian Sosialisasikan Soal Bahaya Pekerja Migran Ilegal

Dia pun mendesak supaya yang ditindak tegas bukan cuma calo kelas teri, tapi juga bandar maupun mafia besarnya.

Menurutnya BP2MI juga sudah menyerahkan lima daftar nama yang diduga bandar besar pemberangkatan PMI ilegal di Indonesia.

“Jangan hanya calo kelas teri, bandar besarnya juga perlu ditangkap. Ketua BP2MI sudah serahkan daftar namanya. Diharapkan segera bisa diselediki lebih lanjut dan diamankan,” ujarnya.

 

“Kita dorong agar dimiskinkan. Diperkuat dengan RUU perampasan aset yang sedang digodok. Karena kalau tidak begitu, pemodal besar ini akan terus beroperasi,” jelasnya.

Rinardi juga mengungkapkan jumlah PMI yang diperkirakan tidak tercatat atau ilegal mencapai jutaan orang.

“Kalau berdasarkan data dari kami ada 4,7 warga Indonesia yang bekerja di luar negeri secara resmi dan tercatat. Tetapi data dari bank dunia itu ada 9 juta warga Indonesia yang bekerja di luar negeri. Jadi kemungkinan 4,3 juta ini tidak tercatat (ilegal),” ungkapnya.

Waspada! Modus Penipuan Link Video Panas Viral Lewat Instagram

“Dari masyarakatnya sendiri harus sadar. Ketika seseorang mengiming-imingi pekerjaan di luar negeri dengan memberikan uang fee dan keuntungan lainnya, diharapkan tidak terbujuk. Karena modusnya selalu begitu. Padahal di sana nanti dipekerjakan dengan kurang layak, haji tidak sesuai, dan kemungkinan dampak negatif lainnya,” pungkasnya.

0 Komentar