CIANJUREKSPRES – Menjelang Hari Raya Idul Adha, tentunya akan muncul pertanyaan apakah ada cuti bersama Idul Adha 2023? Seperti yang ketahui, Idul Adha merupakan hari raya keagamaan umat islam yang termasuk sebagai hari libur dan tanggal peringatannya ada dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri.
Apakah ada cuti bersama Hari Raya Idul Adha 2023?Simak informasinya berikut ini.
Lebaran Haji
Merangkum berbagai sumber, hari Idul Adha memiliki beberapa sebutan di Tanah Air seperti Lebaran Haji atau Idul Qurban. Penamaan ini terkait dengan penyelenggaraan Idul Adha itu sendiri.
Baca Juga:Amalan Sunnah Hari Raya Idul Adha untuk Menambah PahalaLebaran Idul Adha Muhammadiyah 2023 Berbeda?
Sebutan Lebaran Haji muncul karena hari raya ini jatuh bertepatan dengan musim haji sedangkan nama Idul Qurban sendiri muncul karena di hari ini umat muslim menyembelih hewan kurban.
Idul Adha adalah bentuk ungkapan rasa syukur umat Islam, sebagai upaya untuk membersihkan diri dari nikmat yang datang, serta untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Umat Muslim di seluruh dunia merayakannya sebagai peringatan atas kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya Ismail dalam taat kepada Allah.
Pada hari raya tersebut, orang yang mampu akan melakukan kurban hewan, seperti kambing, sapi, kerbau, atau unta. Daging yang dihasilkan dari kurban tersebut akan bagi kepada masyarakat sekitar dan juga pihak yang melakukan kurban.
Selain itu, Idul Adha menjadi momentum memperkuat rasa solidaritas sosial antara sesama umat muslim. Di mana membagikan daging kurban kepada orang-orang yang kurang mampu dan memerlukan. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya saling berbagi dan peduli terhadap sesama.
Cuti Lebaran
Berdasarkan SKB tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2023, Idul Adha jatuh pada hari Kamis tanggal 29 Juni 2023. Hari raya ini merupakan hari libur nasional, selain tanggal itu tidak ada cuti bersama Idul Adha 2023.
Sebelum Hari Raya Idul Adha, pemerintah akan mengadakan sidang isbat untuk menentukan hari raya Ramadhan dan Idul Fitri. Ada kemungkinan ketetapan tanggal lebaran haji oleh PP Muhammadiyah dan pemerintah berbeda karena perbedaan metode penentuan, namun ini bukan masalah besar dan masyarakat dapat memilih sesuai keyakinannya tanpa harus bersikap memecah belah.