CIANJUR EKSPRES- Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Kamil, resmi terjun ke dunia politik dengan mendaftar sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) DPR RI dari Partai Golkar.
Atalia mengungkapkan sang suami menjadi orang pertama yang memberikan dukungan.
“Jadi, orang pertama yang men-support saya dan mendukung saya adalah Kang Emil,” ujar Atalia, Sabtu (13/5/2023).
Sapa Peserta KOAS di Depok, Atalia Praratya: Perkuat Pemahaman Agama Anak-anak
Baca Juga:Pedagang Baju Bekas yang Acungkan Pisau di Cimol Bandung Sudah Diamankan PolisiSurprise, CEO YG Entertaiment Resmi Umumkan BABYMONSTER Debut dengan 7 Member
Dia mengaku dirinya lebih banyak menghabiskan waktu sebagai aktivis serta mendengar berbagai aspirasi. Sampai memberikan solusi mengenai persoalan yang terjadi di masyarakat.
Maka dari itu, dia merasa perlu mengambil langkah selanjutnya sebagai bacaleg untuk semakin banyak terjun ke masyarakat.
“Bahwa kebermanfaatan itu sesungguhnya bisa lebih luas dan lebih konkret lagi apabila kita masuk ke ranah kebijakan,” ungkapnya.
Golkar Cianjur Pilih Hari Jumat Ajukan Daftar Bacaleg ke KPU, Tb Mulyana Syahrudin Ungkap Alasannya
“Saya melihat bahwa Golkar adalah partai modern. Kemudian juga Golkar ini saya lihat partai tengah. Tidak terlalu ke kiri tidak terlalu ke kanan dan itu sesuai dengan semangat saya,” ungkapnya.
Dukungan untuk Atalia Kamil dari Ridwan Kamil
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut memberikan dukungan atas keputusan istrinya yang memilih Golkar sebagai kendaraan politiknya.
“Bu Atalia memiliki kapasitas sendiri, pintar, pendidikannya lebih tinggi dari saya, gelar doktor, aktivis, jadi memiliki kapasitas sendiri. Dan selama ini memberikan hidupnya untuk masyarakat dan kemanusiaan,” katanya melansir Antara.
Baca Juga:Kegiatan Pendakian di Gunung Pangrango Kembali Ditutup Setelah Viral Pendaki Buang CD KotorSempat Eror Berhari-hari, Direktur Utama BSI: Alhamdulillah Layanan Kembali Normal
Dia pun menegaskan bahwa alasan Atalia memilih Golkar bukan atas perintah maupun pengaruh dari dirinya.
“Dan saya tidak pernah ngarahin, hanya memberikan plus minus dari keinginannya. Saya tidak maksa, tidak mengarahkan terlalu jauh. Dan saya tidak ikut karena saya fokus eksekutif jadi tidak ada konflik kepentingan,” tuturnya.