Hal tersebut tentu harus dibentuk dan dikembangkan melalui program yang berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen penta helix
(akademisi, bisnis/pelaku usaha. pemerintah, komunitas, dan media) yang berkelanjutan.
Kedua, pengembangan infrastruktur. Terdapat empat komponen yang mesti menjadi sasaran prioritas terkait dengan infrastruktur yaitu jalan atau akses transportasi, pasar (media yang mempertemukan permintaan dan penawaran), Information and Communication (ICT) dan regulasi.
Terpeliharanya akses transportasi dapat mempercepat dan menghemat kegiatan distribusi barang antar daerah serta memperlancar mobilisasi pelaku ekonomi. Adapun ketersediaan pasar dengan segala infrastruktur pendukungnya, akan sangat membantu dalam mempertemukan permintaan (kebutuhan masyarakat) dan penawaran barang/jasa (pasokan barang/jasa) antarpelaku ekonomi. Ketersediaan pasar juga memungkinkan uang dan barang lebih banyak berputar di daerah sehingga lebih menyejahterakan warga sekitar, uang dan barang tidak lari ke luar Kabupaten Cianjur jika pasar dibentuk dan diciptakan dengan melihat peta sebaran masyarakat antardaerah. Secara umum, keberadaan pasar dapat mengoptimalkan tiga peran utamanya yaitu sebagai sarana distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
Baca Juga:PKS Jadi yang Pertama Ajukan Bacaleg ke KPU CianjurSiap Sukseskan KTT ASEAN di Labuan Bajo, Dirut PLN Pimpin Apel Siaga Kelistrikan bersama Gubernur NTT
Optimalisasi tata kelola Information and Communication (ICT) juga menjadi penting dikarenakan dapat melahirkan efisiensi dan akselerasi. Seluruh layanan pemerintah yang terkait dengan kegiatan ekonomi masyarakat dari hulu ke hilir menjadi keniscayaan untuk memanfaatkan ICT. Oleh karena itu, dinasterkait mesti memilikisumber daya yang memadai agar perkembangan ICT yang terjadi benar-benar dapat dimanfaatkan untuk memberikan layanan yang maksimal bagi masyarakat. Daya dukung ICT dapat menjadi instrument dalam mengoneksikan permintaan dan penawaran sehingga pasar yang dibentuk dan dikembangkan setiap klister tertentu dapat optimal dalam menjalankan tiga peran utamanya.
Pengembangan regulasi yang melahirkan efisiensi dan akselerasi juga menjadi penting, Jangan sampairegulasi yang ada justru menjadi barrier bagi pelaku usaha untuk tumbuh dan berkembang. Perumusan regulasi yang ada harus adaftif dengan kebutuhan ekosistem pelaku usaha. Oleh karena itu, kegiatan MUSRENBANG mesti betul-betul dijadikan sebagai program strategis untuk memotret dan menemukan asupan-asupan yang akurat ketika pemerintah akan merancang regulasi terkait dengan kegiatan usaha masyarakat.