Bupati Cianjur Herman Suherman Isi Momen Idul Fitri dengan Ziarah ke Makam Orangtua

Bupati Cianjur Herman Suherman Isi Momen Idul Fitri dengan Ziarah ke Makam Orangtua
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman, ziarah ke makam kedua orang tuanya di Kampung Cariu Wetan, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, di tengah momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Sabtu (22/4/2023).

Herman ingat betul nasihat dari ayahnya Alm H Pupung Kusnandi dan ibunda Almh Hj Nur Sa’adah yang diberikan padanya, sehingga membawanya jadi orang nomor satu di Kabupaten Cianjur.

“Saya ingat papatah (nasihat) orang tua saya, mereka bilang ‘Man, kalau dikantor harus taat pada pimpinan. Kalau dirumah harus taat pada kedua orang tua, kalau itu dijalankan InsyaAllah jadi berkah buat kamu’ itu pesannya orang tua saya,” ujar Herman usai menabur bunga diatas pusara.

Baca Juga:Jajaran Disperkim Cianjur Salat Idul Fitri Bersama Ratusan Warga Korban Gempa di Cibulakan CugenangRibuan Warga Cianjur Salat Idul Fitri di Masjid Agung

Keberhasilan yang diraihnya, lanjut Herman, tak lain adalah dari doa orang tua yang dikabulkan oleh Allah SWT.

“Semua keberhasilan yang diraih anak-anak, adalah doa kedua orang tuanya. Doa orang tua sangat mustajab,” tegas Herman.

Dirinya pun berpesan pada warga Cianjur yang masih memiliki orang tua untuk selalu taat, dan selalu mengunjungi orang tua.

“Minimal seminggu sekali datangi orang tuanya, beri rasa senang pada mereka. Bagi yang orang tuanya sudah meninggal, doa kan, datangi makamnya, bacakan Alfatihah. Kalau kita terus berbakti pada orang tua meskipun sudah tidak ada InsyaAllah kehidupan kita akan dipenuhi keberkahan,” pesan Herman.

Keluarga besar Herman Suherman ternyata menjaga tradisi meluhurkan kedua orang tua. Dia bercerita, keluarganya memiliki kebiasaan yang dijaga yakni tiap Jumat, keluarga berkumpul di rumah orang tua.

“Dulu pada saat kedua orang tua saya masih hidup, tiap hari Jumat wajib berkumpul,” kata dia.

Tak hanya itu, Herman Suherman memiliki tradisi mencuci kaki ibu. “Orang tua duduk, bawa ember nanti kakinya dibasuh. Surga ada ditelapak kaki ibu,” ungkap Herman.

0 Komentar