“Komunitas kami kebanyakan sudah terbiasa kemana-mana naik sepeda, sudah jadi hobi dan hiburan, dan juga jadi hemat ongkos. Akhirnya saya tidak terlalu kaget saat pertama kali lakukan gowes dengan jarak sejauh ini,” kata dia.
Di sisi lain, Uus punya jam terbang tinggi dalam bersepedah, dari pengakua Uus, dirinya sudah dua kali mudik dengan sepeda. Namun, tak terhitung berapa kali dirinya bolak balik Bandung – Cikarang via Cianjur.
“Kalau momen mudik baru dua kali pakai sepeda, sama seperti Om Bule. Tapi kalau jalan-jalan, saya sering bolak balik lewat Cianjur kalau mau ke Bandung, karena jaraknya lebih dekat ketimbang kalau lewat Purwakarta,” kata Uus.
Baca Juga:Diperkirakan 9.000 Kendaraan Pemudik Sudah Melintasi Jalur Cianjur Menuju Sukabumi dan BandungPuncak Arus Mudik di Terminal Pasirhayam Cianjur Diprediksi Kamis
Tak seperti Yanz yang sempat mendapat larangan dari sang istri untuk mudik sambil gowes. Uus mengatakan, dirinya tidak pernah izin ke istrinya saat akan lakukan perjalan jauh menggunakan sepeda.
“Nanti izinnya pas sudah di jalan,” katanya sambil terkekeh.
Dari sisi persiapan, Om Bule mengungkapkan jika tak ada persiapan khusus dalam perjalan panjangnya tersebut. Ketiganya hanya menyiapkan alat-alat darurat seperti kampas rem, ban dalam, dan pompa.
“Tidak ada persiapan khusus seperti fisik atau mental, karena kami sudah biasa gowes. Paling kita siapkan serep dari alat sepeda seperti kampas rem, pompa, dan ban dalam. Kalau ban luar jarang terjadi kerusakan,” kata dia.
Meskipun umurnya sudah setengah abad, namun junior-juniornya mengakui ketahanan fisik Om Bule. Selain itu, Om Bule juga termasuk orang yang paling didukung hobi gowesnya oleh sang istri.
“Istri saya tidak pernah melarang selama yang dilakukan itu hal positif, tidak merugikan,” pungkasnya.(zan/hyt)