Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terjaring OTT KPK, Ridwan Kamil Terkejut dan Prihatin

Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terjaring OTT KPK
Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terjaring OTT KPK
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut bersuara terkait adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Dilansir dari jabarekspres.com, orang nomor satu di Jawa Barat tersebut mengaku terkejut dan prihatin.

“Saya selaku mantan Wali Kota Bandung sedih atas apa yang terjadi hari ini di Kota bandung,” ungkap Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil kepada wartawan disela-sela melakukan sidak bahan pangan di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Sabtu (15/4/2023).

Baca Juga:Delapan Tewas Dalam Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang6 Bulan Pasca Gempa Layanan Publik Masih di Tenda Darurat

Dia mengatakan, sangat sedih dan sulit mengungkapkan perasaan pasca terjaringnya Yana Mulyana dalam OTT KPK.

“Susah diceritain perasaannya karena sebagai kedinasan saya prihatin, sebagai pribadi yang dulu ngurusin Bandung reformasi begitu rupa, sangat-sangat sedih,” ucap Ridwan Kamil yang juga Mantan Wali Kota Bandung tersebut.

Ridwan Kamil pun mengatakan, dirinya sudah memberikan masukan kepada Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna agar roda pemerintahan dan pelayanan ke masyarakat tetap berjalan.

Dia pun berharap agar di Jawa Barat tidak ada lagi kepala daerah yang terjerat kasus OTT dan integritas harus benar-benar dipegang teguh.

“Saya berharap ini yang terakhir betul-betul doa dari saya mudah-mudahan ini yang terakhir supaya masyarakat bisa fokus pada hal-hal yang baik pencapaian pembangunan dan lainnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, KPK telah melakukan OTT terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana pada Jumat (14/4) malam.

Yana Mulyana bersama 8 orang yang berasal dari ASN dan pihak swasta diamankan oleh KPK untuk menjalankan pemeriksaan.

Baca Juga:Penyintas Gempa Cianjur Terancam Beragam PenyakitPasca Gempa Pemkab Cianjur Kebut Pembangungunan Insfratruktur

OTT dilakukan KPK karena ada dugaan pemberian grativikasi atau suap atas proyek pengadaan CCTV, Penerangan Jalan Umum (PJU) dan PJL.(JE).

 

0 Komentar