CIANJUR,CIANJUREKSPRES- Untuk menekan angka kemiskinan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur gelar Operasi Pasar Murah (OPM).
Angka kemiskinan ekstrem di Kecamatan Cibeber salah satu yang paling banyak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Karena itu, daerah tersebut dipilih jadi lokasi digelarnya operasi pasar murah (OPM) bersubsidi, Kamis (13/4).
Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan, kegiatan OPM bersubsidi sengaja difokuskan di Kecamatan Cibeber karena didasari pertimbangan daerah tersebut paling bany<span;><span;>Tekan Angka Kemiskinan, Pemkab Cianjur Gelar Operasi Pasar Murahak angka kemiskinan ekstrem. Semakin mendekatinya Idul Fitri 1444 Hijriyah, kata Herman, maka dipandang perlu membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Baca Juga:Amalan Spesial Untuk ‘Berburu’ Lailatul Qadar di Penghujung Ramadhan Kata Ustad Adi HidayatCara Agar Rezeki Terus Mengalir, Amalkan Rumus Panduan Al-Quran Ini Kata Ustad Adi Hidayat!
“Hari ini (Kamis) agendanya operasi pasar murah bersubsidi di Kecamatan Cibeber. Kenapa di Kecamatan Cibeber? Karena berdasarkan data Bapperida (Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah), bahwa Kecamatan Cibeber ini paling banyak kemiskinan ekstrem,” kata Herman kepada wartawan seusai kegiatan di Desa Cipetir Kecamatan Cibeber, Kamis (13/4).
Disiapkan sebanyak 5.100 paket sembako pada OPM bersubsidi di Desa Cipetir. Pemerintah memberikan subsidi sehingga harga jual per paket sembako lebih murah dari pasaran.
“Harganya Rp85.500 per paket. Kalau harga di pasaran sekitar Rp160 ribu. Jadi hampir 50% kita subsidi,” ungkapnya.
Selain membantu pemenuhan kebutuhan masyarakat, sebut Herman, kegiatan OPM diharapkan bisa mengendalikan harga,” pungkasnya.
Kepala Dinas Koperdagin Kabupaten Cianjur, Komarudin, menyebutkan satu paket sembako bersubsidi terdiri dari beras 5 kilogram, minyak goreng 2 liter, gula pasir 2 kilogram, dan tepung terigu 2 kilogram. Harga di pasaran satu paket sembako itu sebelum disubsidi mencapai kisaran Rp165.500.
“Pada OPM bersubsidi ini kita menjualnya seharga Rp85.500 per satu paket sembako,” kata Komarudin.
Teknis pelaksanaan OPM bersubsidi, sebut Komarudin, setiap KPM mendapatkan kupon. Penerimanya berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
Baca Juga:Usai Ridwan Kamil, Abah Jajang Pemilik Rumah Rp2,5 M di Cianjur Ingin Dikunjungi Sosok IniCara Menukar Uang Baru di Bank BCA, Pecahan Rp5.000, Rp20.0000, Rp10.000
“Insya Allah, penerima dari OPM bersubsidi ini tepat sasaran karena BNBA (by name by address) berdasarkan data Dinas Sosial. Berdasarkan DTKS,” pungkas Komarudin.