CIANJUREKSPRES– Asal-Usul Kata Takjil Bulan Ramadhan
BACAJUGA: Kata Ahli Membuktikan Bahwa Oralit Bisa Bikin Tahan Haus Saat Puasa
Takjil menjadi salah satu istilah yang identik dengan bulan Ramadan.
Takjil merupakan istilah umum untuk kudapan yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa yang biasanya berupa panganan ringan seperti gorengan, kolak, es campur dan sop buah.
Meski sering mengucapkannya, tak sedikit orang yang masih belum memahami arti dari istilah takjil itu sendiri.
Baca Juga:Resep Membuat Bola Sosis Cocok Untuk Berbuka4 Rekomendasi Jus Glowing Ala Rumahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takjil memiliki dua arti yakni mempercepat dalam berbuka puasa dan nomina konkret yang berarti makanan untuk berbuka puasa.
Takjil berasal dari bahasa Arab yang diambil dari Hadis Nabi Muhammad Riwayat Bukhari dan Muslim yang berbunyi manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka.
Istilah Ajjalu atau menyegerakan dalam hadis tersebut, dalam bahasa Arab memiliki medan semantik yaitu ajjala–yu’ajjilu–ta’jilan yang artinya momentum, tergesa-gesa, menyegerakan, atau mempercepat.
Dalam KBBI yang mengistilahkan takjil sebagai makanan untuk berbuka puasa yang disegerakan.
Dalam tataran budaya, takjil umumnya dimiliki oleh setiap bangsa muslim di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia.
Meskipun Takjil dikenal sebagai bagian dari perintah Nabi dan diadopsi dalam berbagai budaya yang berbeda, nyatanya pada masa-masa itu takjil hanya menjadi kebudayaan lokal, dan bukan kebudayaan populer.
Biasanya, takjil juga disediakan oleh umat secara sukarela sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.