Kata Ahli Membuktikan Bahwa Oralit Bisa Bikin Tahan Haus Saat Puasa

Kata Ahli Membuktikan Bahwa Oralit Bisa Bikin Tahan Haus Saat Puasa
Kata Ahli Membuktikan Bahwa Oralit Bisa Bikin Tahan Haus Saat Puasa
0 Komentar

CIANJUREKSPRES – Kata Ahli Membuktikan Bahwa Oralit Bisa Bikin Tahan Haus Saat Puasa

Anjuran meminum oralit saat puasa belakangan menjadi viral di media sosial. Beberapa menyebutkan oralit ampuh untuk mengganti cairan di tubuh dan membuat puasa kita tahan dari rasa haus.

Namun, penggunaan oralit yang tidak tepat, termasuk kepada orang yang tidak mengalami dehidrasi hebat adalah hal yang bisa membahayakan.

Baca Juga:Pemain Sinetron Arya Saloka Ogah Disinggung Prihal Masalah KeluargaRekomendasi Drakor untuk Temani Puasa Saat Long Weekend

Yohan Samudra selaku Sport & Clinical Nutritionist tidak menyarankan penggunaan oralit bagi yang tidak mengalami dehidrasi saat puasa karena bisa memicu mual yang justru akan mengganggu ibadah.

“Memang oralit kita pakai untuk menggantikan elektrolit yang hilang saat dehidrasi berat. Jadi isinya pun banyak, kandungan kaliumnya tinggi. Nah, untuk orang yang tidak mengalami dehidrasi berat itu bisa ada efek samping misalnya jadi mual,” ungkap Yohan Samudra

BACA JUGA: Tak Hadir Diultah Mama Rieta, Netizen Mempertanyakan Kehadiran Raffi Ahmad

“Kalau dipakai saat puasa kan mengganggu puasa ya, jadi malah nggak enak mengganggu ibadah puasanya. Jadi kita harus meletakkan makanan dan minuman itu di porsinya masing-masing atau untuk fungsinya masing-masing,” lanjutnya.

Untuk menghidrasi tubuh saat puasa, Yohan lebih menganjurkan untuk meminum minuman isotonik

Hal ini lantaran minuman isotonik memiliki kandungan eletrolit yang cukup untuk tubuh dan tidak berlebihan.

“Kalau pindah ke isotonik drink, nah, ini dia lebih cocok dengan kebutuhan kita. Karena ion-ion yang hilang selama sepanjang hari Ramadan itu hilangnya nggak banyak,” ungkapnya.

Baca Juga:Nita Gunawan dan Bams Eks Band Samson Diisukan BerpacaranInilah Permintaan Terakhir Almarhum Ayah Asmirandah Sebelum Wafat

Sementara untuk waktu meminumnya, Yohan mengajurkan agar minum minuman isotonik di waktu berbuka atau sahur.

Akan tetapi, jika aktivitas kita di siang hari lebih berat dan terkena paparan sinar matahari berlebih, ada baiknya meminumnya pada buka dan sahur.

“Untuk kapan diminumnya? Bisa sahur atau berbuka. Misalnya hari itu kita terlalu banyak kena panas dan matahari, kita bisa gunakan dua-dua. Jadi sahur untuk mencegah kehilangan ion yang banyak dan berbuka untuk menggantikan ion sepanjang hari,” tutupnya.

BACA JUGA: Inilah Permintaan Terakhir Almarhum Ayah Asmirandah Sebelum Wafat

0 Komentar