CIANJUR EKSPRES- Kementerian Kesehatan RI bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar Advokasi dan Sosialisasi Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio Jawa Barat.di Courtyard Marriot Dago, Kota Bandung, Rabu (29/3/2023).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam arahannya berharap dengan adanya Advokasi dan Sosialisasi Sub PIN Polio ini, capaian imunisasi di Provinsi Jabar semakin meningkat serta pelaksanaan di Jabar sukses dengan cakupan lebih dari 95 persen.
Ridwan Kamil Bangun Gedung Pencak Silat Kelas Dunia, Ditargetkan September 2023 Rampung
Baca Juga:Begini Komentar Shin Tae Yong Soal Isu Panas Piala Dunia U-20FIFA Resmi Batalkan Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Imunisasi melindungi warga negara Indonesia dari berbagai Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti polio, difteri, hepatitis, pertusis, tetanus dan campak-rubella.
“Imunisasi juga faktor dalam mencegah anak stunting. Dengan imunisasi masyarakat Indonesia akan hidup sehat, kuat, unggul, dan dapat menjadi modal awal bagi sebuah bangsa maju dan bermartabat,” ucap Ridwan Kamil.
“Hal ini sejalan dengan pembangunan nasional bidang kesehatan pada RPJMN 2020-2024,” imbuhnya.
Komitmen Pemprov Jabar Dorong Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
“Beberapa tahun terakhir, selama kurang lebih dua tahun pandemi COVID-19, semua aspek mengalami dampak yang berarti, termasuk pada sektor kesehatan terutama layanan kesehatan dasar masyarakat, yakni imunisasi,” tuturnya.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, Indonesia mengalami penurunan cakupan imunisasi dasar dari tahun 2020 – 2021 dengan gap sekitar 9 persen di mana sekitar 1,7 juta anak yang tidak mendapat imunisasi sejak 3 tahun terakhir.
Capaian imunisasi dasar lengkap Provinsi Jabar pada 2020 sebesar 87,4 persen dan tahun 2021 sebesar 89,9 persen. Sedangkan pada 2022 capaian imunisasi dasar lengkap di Jabar sudah lebih baik, yakni mencapai 107 persen.
Terjadinya penurunan cakupan imunisasi akan mengakibatkan timbulnya daerah-daerah kantong yang berpotensi menjadi sumber kasus atau kejadian luar biasa (KLB) terkait PD3I.