CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Ulah Nakal SPBU dan Pengusaha Bikin Harga Pertalite di Agrabinta Mahal.
Praktik licik langsir dan penjualan kembali dengan harga tinggi BBM subsidi jenis Pertalite di Kecamatan Agrabinta mulai terkuak.
Ini Penjelasan Pertamina Soal Pembatasan Jam Jual Pertalite di Sejumlah SPBU Cianjur
Baca Juga:Korban Gempa Penghuni Komplek Relokasi Kesulitan Air BersihKerangka Korban Longsor Sate Shinta Cianjur Ditemukan
Bahkan pengisian Pertalite ke puluhan jerigen berbagai ukuran yang diangkut truk atau mobil pick-up, dilakukan secara terang-terangan pada pagi hari.
Hal tersebut terjadi di SPBU 34.432.31 yang menjadi satu-satunya SPBU Pertamina yang ada di Kecamatan Agrabinta.
Aturan Stop Jual Pertalite Malam di Cianjur Tak Miliki Dasar Hukum
Akibatnya, warga sekitar selalu kehabisan Pertalite dan terpaksa harus membeli di pengecer dengan harga Rp 13.000 hingga Rp 15.000.
Tokoh pemuda asal Kecamatan Agrabinta, Mahendra mengatakan praktik pengisian Pertalite ke puluhan jerigen bahkan dilakukan oleh sopir truk atau pick up, bukan oleh petugas SPBU.
Menurut informasi yang dia dapat, terdapat seorang ‘pengusaha’ BBM berinisial A ini membeli ke SPBU Agrabinta dengan harga Rp 10.300 dan menjual ke pengecer BBM dengan harga Rp 10.700. Sedangkan pengecer BBM menjual ke konsumen dengan harga Rp 13.000 hingga Rp 15.000.
“Jadi mereka mengisi sendiri dari pompa ke jerigen-jerigen yang ada di mobil pick-up atau bahkan mobil truk. Terang-terangan dilakukan pagi hari. Jadi terkadang jam 9 pagi itu Pertalite sudah dibilang habis oleh petugas SPBU,” ujar Mahendra saat dihubungi Cianjur Ekspres pada Senin (27/3) siang.
Baca Juga:Niat Perang Sarung Malah Dilawan Pakai SamuraiSinopsis Anime My Hero Academia Berikut Deretan Karakternya
Profil CEO TikTok Shou Zi Chew yang Dicecar Kongres Selama 5 Jam di AS
Tak hanya itu, jika truk tangki pembawa BBM Pertalite datang dan melakukan pengisian di SPBU tersebut, kata dia, petugas SPBU pun tak segera menjual BBM subsidi tersebut kepada warga yang hendak membeli dan berdalih Pertalite habis.
“Tidak lama kemudian, kalau truk atau pick-up pengangkut jerigen ini datang, mereka bisa ngisi Pertalite ke jerigen. Padahal sebelumnya dibilang habis. Ini kan sangat merugikan warga, kan Pertalite ini BBM subsidi untuk masyarakat miskin,” tegasnya.