CIANJUR, CIANJUREKSPRES – SPBU Stop Jual Pertalite malam di Cianjur masih berlanjut.
Pembatasan jam penjualan Pertalite oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Cianjur, masih terus berlangsung.
Berdasarkan pantauan Cianjur Ekspres di lapangan, tepat pukul 00.00 WIB, SPBU yang beroperasi 24 jam, mulai berhenti menjual BBM bersubsidi.
Baca Juga:Arti Rungkad yang Tengah Viral Belakangan iniRumah Tangga Rungkad Gegara Judi Slot
Pada Senin (6/3) malam hingga Selasa (7/3) dini hari, beberapa SPBU seperti Cijedil, Panembong, Almasoem Karangtengah, Bojong hingga Ciwalen, mulai menyetop penjualan pertalite pada pukul 00.00 WIB.
Mereka kompak menghentikan penjualan Pertalite dengan memasang penghalang berupa tong atau menggunakan plang besi tanda tidak melayani pembeli BBM bersubsidi tersebut.
Para pengendara yang ingin mengisi Pertalite, diarahkan oleh perugas untuk mengisi Pertamax dengan dalih ‘Pertalite tutup’, bukan Pertalite habis.
Bahkan beberapa kendaraan roda empat urung mengisi BBM lantaran merasa keberatan jika harus mengisi pertamax.
Ketua LSM Barak Indonesia, Irwan Setiadi mengatakan, semestinya sebelum ada pemberlakuan pembatasan penjualan Pertalite, semestinya Pertamina lakukan sosialisasi. Hal itu jelas harus dilakukan, karena Pertalite adalah BBM bersubsidi.
“Harusnya sebelum pembatasan ini dilakukan, Pertamina lakukan sosialisasi pada masyarakat. Ini aturannya tidak jelas, sosialisasinya tidak ada,” ujar Irwan pada Rabu (8/3).
Irwan menduga, ada permainan antara pengusaha SPBU, ataupun penyalahgunaan wewenang oleh Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Cianjur, Ferry. Pasalnya, pembatasan BBM subsidi pada malah hari hanya terjadi di Cianjur.
Baca Juga:IRT Pengguna Sabu Nekat jadi Kurir NarkobaEnggan Diajak ‘Wik-wik’ Pria Bogor Tewas Ditangan Pasangan Sejenisnya
“Di kabupaten kota tetangga tidak ada yang namanya pembatasan penjualan Pertalite dimalam hari, hanya di Cianjur. Ada apa ini? Apakah ini permainan SPBU? Atau memang ada penyalahgunaan wewenang Ferry tersebut?,” kata dia.
Kalau memang Ferry menginstruksikan jam pembatasan penjualan BBM subsidi pada malam hari, lanjut Irwan, maka Pertamina perlu lakukan sosialisasi pada masyarakat, khususnya pada pengguna BBM bersubsidinya.