CIANJUREKSPRES – Suami Maudy Ayunda, Jesse Choi memang menjadi perhatian sejak pertama kali dikenalkan kepada publik lantaran dirinya yang merupakan keturunan Korea. Namun, pada baru-baru ini Jesse Choi kembali disorot usai Maudy Ayunda mengungkap bahwa suaminya sempat mengalami culture shock atau gegar budaya.
Tinggal di Indonesia dan belajar bahasa Indonesia, Jesse Choi, suami artis Maudy Ayunda dibuat bingung dengan penggunaan beberapa kosakata.
Sebagai orang Korea Selatan yang tumbuh besar di Amerika Serikat, ada kosakata bahasa Indonesia yang membuat Jesse bingung, bahkan heran.
Baca Juga:Trending Youtube Lagu Lupakan Cinta Single Terbaru RossaFilm Alena Anak Ratu Iblis, Malapetaka dan Teror Menyeramkan
Maudy Ayunda menjelaskan, Jesse Choi ternyata mengalami culture shock atau gegar budaya. Kata Maudy, suaminya mengaku heran dengan penggunaan klakson di Indonesia.
Ternyata bukan cuma itu, Jesse Choi juga kerap bingung dengan penggunaan kata. Menurutnya kata-kata di Indonesia bisa ditempatkan di berbagai konteks.
Meski kendala bahasa, tetapi Jesse Choi tidak bermasalah dengan makanan Indonesia. Maudy Ayunda justru menyebut sang suami sangat menyukai beberapa makanan khas Indonesia, seperti sop buntut, sate, hingga masakan padang.
Sosok Suami Maudy
Pernikahan dengan Jesse Choi menyita perhatian publik. Pasalnya hubungan keduanya jarang dipublikasi dan jauh dari pemberitaan media.
Postingan Maudy Ayunda yang memuat pernikahannya dengan Jesse Choi ramai di media sosial. Banyak netizen penasaran akan sosok laki-laki yang berhasil meminang jubir G20 ini.
Jesse Choi diketahui merupakan pria keturunan Korea yang menetap di Amerika. Kini dia telah memutuskan untuk tinggal di Indonesia. Baik Jesse dan Maudy, keduanya mendapat gelar Master of Business Administration di Stanford University. Sementara pendidikan S1 Jesse di Columbia University pada 2009-2013.
Saat ini, Jesse tengah bekerja di dua tempat yaitu sebagai Investor di The 21 Fund dan Entrepreneur-in-Residence (EIR) di AC Ventures.
Untuk awal karirnya, Jesse menuliskan di Linkedin-nya bekerja pertama kali di Bain & Company, San Francisco sebagai Senior Associate Consultant selama tiga tahun dari 2013 sampai 2016. Kemudian, pindah ke Thumbtack sebagai Marketing selama satu bulan pada 2016.