CIANJUREKSPRES – Berhubungan suami istri dianggap kebutuhan prokreasi dan menciptakan manusia adalah melalui aktivitas seksual karena prokreasi perlu bagi kelangsungan hidup manusia.
Maka perkawinan dalam Islam menjadi penting sekalipun belum tentu wajib hukumnya.
Setelah berhubungan suami istri, dalam Islam dianjurkan untuk memuji Allah atas nikmat dan karunia-Nya.
Di samping itu dianjurkan pula untuk berdoa.
Baca Juga:Bocoran Real Action One piece dan Deretan Aktor yang TerlibatLink Nonton Anime Isekai Romantis dan Jadwal Tayang
Doa Setelah Berhubungan Suami Istri
Berikut ini merupakan doa setelah berhubungan suami istri:
menurut Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, juz I, halaman 103.
بِسْمِ اللهِ الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ مِنَ المَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصَهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا
Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.
Artinya, “Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.”
Adab Berhubungan Suami Istri dalam Islam
Kehidupan seks yang sehat dalam perkawinan suami istri sebaiknya memelihara keseimbangan perasaan dan kesehatan jasmaninya.
Sesudah mencapai kematangan seks, maka pasangan suami istri akan mengalami siklus hasrat untuk melakukan senggama.
Dalam Islam penting memperhatikan adab berhubungan suami istri agar tidak ada dari keduanya yang merasa tertekan dan dirugikan.
Baca Juga:Rekomendasi Menu Makan Malam Sepulang KerjaLink Nonton Trailer Film Horor Para Betina Pengikut Iblis
Suami yang bijaksana adalah suami yang tidak hanya mementingkan kepuasan diri sendiri, akan tetapi juga berupaya memberikan kepuasan kepada istrinya.
Karena itu, cumbu rayu sangat diperlukan sebelum dimulainya hubungan badan atau jima.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya yang artinya:
“Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya sebagaimana hewan menggauli sesamanya.
Hendaknya ia mengadakan pemanasan (perantara) terlebih dahulu dengan jalan ciuman dan kata-kata mesra.” (HR. Turmudzi)
Membuat variasi dari aneka posisi dalam bersenggama bukanlah sesuatu yang dilarang.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 223 yang memiliki arti berikut ini:
“Istri-istrimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tempat bercocok tanam itu bagaimana saja kamu kehendaki.”