CIANJUREKSPRES – Hal yang harus di perhatikan Sebelum melakukan pendakian gunung semeru, perlu dipelajari rute dan lamanya waktu perjalanannya. Serta pertimbangkan bagaimana medan tanjakannya. Lebih detailnya, ikuti arahan pemandu perihal peta, iklim rute dan jalur pendakian, pun seluruh peraturan yang mesti diikuti. Gunung ini pula merupakan gunung tertinggi se-Pulau Jawa.
Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, tepatnya Resor Ranu Pani jadi titik pangkal keberangkatan pendaki. Resor Ranu Pani terletak pada ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl). Petugas akan periksa identitas pendaki, tiket masuk serta memastikan kelengkapan properti pendakian.
Setidaknya ada empat pos yang mesti dilewati. Pos-pos tersebut berada di area blok hutan. Dan setiap pos disediakan pondok istirahat. Ukurannya sekitar 3 x 3 meter. Jarak antara Ranu Pani da Ranu kumbolo sekitar 10,5 KM. Melewati empat pos.
Baca Juga:Game Rekomend Untuk Menikmati Malam Hari Raya ImlekHal Mistis Yang Sering Di Alami Pendaki Saat Naik Gunung Gede-Pangrango
Inilah Hal Yang Harus Anda Ketahui Sebelum Melakukan Pendakian Gunung Semeru
20 Larangan Yang Harus Di Patuhi Pendaki
1. Jangan mendaki Semeru secara ilegal tanpa mendaftar/registrasi dan membeli tiket. Petugas TNBTS tidak akan bertanggung jawab jika pendaki yang nyelonong tanpa mengantongi izin itu mengalami hal-hal yang tak diinginkan.
2. Tidak boleh mendaki melalui jalur lain selain Watu Jereng. Hingga saat ini, Watu Jereng adalah satu-satunya jalur resmi pendakian Semeru. Nggak usah sok-sokan membuka jalur baru atas alasan apapun!
3. Tidak diizinkan mendaki hingga ke puncak Mahameru. Batas akhir pendakian adalah kawasan Kalimati. Pendaki yang nekat sampai puncak, tidak akan mendapat asuransi andai mengalami kecelakaan, luka-luka atau bahkan tewas.
4. Dilarang memulai pendakian dari basecamp Ranu Pani saat malam hari. Maksimal start adalah jam 16.00 alias jam empat sore, bersamaan dengan tutupnya kartor TNBTS resort Ranu Pani.
5. Dilarang berjalan sendirian. Biasanya pendaki yang jalan sendiri itu bukan karena jomblo, tapi karena sengaja memisahkan diri dari rombongan, tidak sabar ingin cepat-cepat sampai tujuan. Bahayanya berjalan sendiri itu kalau tiba-tiba terperosok ke dasar jurang yang dalam siapa yang tahu. Kalau tertimpa batu, batang pohon atau longsoran tanah, tidak akan ada yang segera memberikan pertolongan pertama.