5. Hal-hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan
Pengalaman di masa lalu merupakan pelajaran yang berguna untuk kita di masa depan. Meskipun kita pernah terpuruk karena sebuah penderitaan di masa lalu, kita seharusnya mampu bangkit dan menjadikan pengalaman tersebut sebagai pelajaran.
Begitu yang dituangkan oleh Teruko Kobayashi dalam buku ini. Ia menceritakan pengalamannya selama lebih dari 50 tahun di industri kecantikan dan merangkum 25 hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama hidup.
Buku ini dapat membantu kamu untuk merefleksikan pengalaman hidup kamu selama ini dan mengambil poin-poin penting dan berharga yang bisa menjadi pelajaran bagi kamu.
Baca Juga:Ajari Aku Islam kisah Laki-Laki Tionghoa yang Mencintai Gadis MuslimNgenest Film Komedi untuk Temani Libur Imlek, ini Sinopsis dan Link nya
Meniru Teruko Kobayashi, kamu juga dapat menyusun hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan versi kamu sendiri agar menyesuaikan dengan kehidupan yang saat ini sedang kamu jalani.
6. Berani Tidak Disukai
Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda.
Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.
Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan memandu Anda memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Cara pikir yang membebaskan ini memungkinkan Anda membangun keberanian untuk mengubah dan mengabaikan batasan yang mungkin Anda berlakukan bagi diri Anda.
7. Tak Apa-Apa Tak Sempurna
Buku yang satu ini jelas mengajarkan atau membantu pembaca untuk menerima diri sendiri dan memahami bahwa kekurangan atau ketidaksempurnaan merupakan suatu hal yang wajar terjadi.
Di dalam buku terlaris menurut New York Times yang mengguncang ini, Dr. Brené Brown mengajak kita untuk belajar menerima diri apa adanya, tidak terlalu mencemaskan “apa yang orang lain pikirkan” tentang diri kita, sehingga kita bisa lebih mencintai diri sendiri apa adanya.