Viral Aksi Perempuan Banting Neneknya Sampai Tersungkur

Viral Aksi Perempuan Banting Neneknya Sampai Tersungkur
Potongan video perempuan yang menjambak dan membanting neneknya hingga tersungkur. (Istimewa)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Jagat media sosial Cianjur kembali heboh. Kali ini datang dari aksi kekerasan seorang perempuan yang menjambak dan membanting seorang nenek lantaran tidak terima terhadap omelan korban kepada dirinya. Aksi perempuan yang banting neneknya tersebut kemudian viral.

Diketahui, menurut informasi yang beredar, aksi kekerasan tersebut terjadi di Kampung Gandasoli Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, Selasa (27/12/2022).

Berawal saat korban berinisial I sedang berbincang dengan tetangganya. Korban mengeluhkan perilaku pelaku yang diketahui merupakan istri dari cucunya yang sering meninggalkan kewajiban di rumah. Mulai dari kebiasaan bersih-bersih dan lainnya selama tinggal di rumah korban.

Baca Juga:Pengertian SNBP dan Cara MengikutinyaPengertian Hipertensi, Penyakit yang Diderita Indra Bekti Sampai Pendarahan Otak

Tak lama berselang, pelaku datang dan sempat mendengar percakapan korban dengan tetangganya tersebut. Pelaku yang di dalam video itu sedang menggendong anak balitanya langsung emosi dan terlibat cekcok dengan korban.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, tampak korban memilih pergi meninggalkan pelaku usai terlibat cekcok di halaman rumah. Namun tiba-tiba melaku menghampiri dan menjambak korban.

Selain menjambak, pelaku pun membanting korban hingga tersungkur ke tanah. Aksi kekerasan itupun akhirnya dilerai oleh tetangga pelaku dan korban.

Wiwi, cucu korban, mengatakan neneknya tersebut sempat dibawa ke klinik pasca dijambak dan dibanting pelaku. “Sekarang sudah dibawa ke rumah. Tapi masih mengeluhkan pusing, karena nenek saya memang mengalami darah rendah. Jadi karena kejadian kemarin kepalanya sering terasa pusing,” ujar Wiwi, Kamis (29/12/2022).

Wiwi mengatakan bahwa kejadian tersebut diduga dipicu pelaku yang tidak terima kerap diomeli lantaran kerap meninggalkan pekerjaan rumah.

“Ya namanya sudah tua, jadinya sering ngomel dan mengingatkan. Tapi penerimaan pelaku jadi berbeda. Sampai melakukan aksi kekerasan tersebut,” kata dia.

Dia menjelaskan pihak keluarga memilih jalan musyawarah mengingat pelaku memiliki balita yang masih menyusui.

Baca Juga:Kembali Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur: Fokus KerjaMasuk Zona Bahaya Gunung Berapi, Desa Cipendawa Tak Layak jadi Tempat Relokasi

“Diselesaikan secara kekeluargaan, karena pertimbangannya dia (pelaku) punya bayi dan masih menyusui. Tapi sudah diusir dari lingkungan tempat tinggal nenek saya, sama suaminya juga sudah diceraikan setelah kejadian,” ungkap dia.(tts)

0 Komentar