Bupati Cianjur Lantik Kepala Sekolah dan Pejabat Struktural, Komisi A Kecewa

Bupati Cianjur Lantik Kepala Sekolah dan Pejabat Struktural, Komisi A Kecewa
Suasana pelantikan puluhan kepala SD da SMP serta Pejabat Struktural Bapperida di Aula SMPN 1 Karangtengah, Jumat (23/12/2022).(Moch Nursidin/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUR EKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman melantik puluhan kepala Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Aula SMPN 1 Karangtengah, Jumat (23/12/2022). Yakni, 69 kepala SD dan 20 kepala SMP.

Tak hanya itu, Bupati juga mengukuhkan sembilan pejabat struktural pada Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) yang sebelumnya merupakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).

Seusai pelantikan, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, pelantikan itu dilakukan karena merupakan sebuah kebutuhan, terlebih saat ini banyak kekosongan jabatan kepala sekolah SD dan SMP.

Baca Juga:Tanggap Darurat Bencana Gempa Cianjur Berakhir, Dana BTT akan Digunakan untuk Apa?PLN UP3 Cianjur Siagakan Personel Jelang Natal dan Tahun Baru

“Pelantikan ini merupakan sebuah kebutuhan karena banyak sekolah kekosongan jabatan kepala sekolah SD maupun SMP. Soalnya banyak kepala sekolah yang sudah pensiun,” kata dia kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).

Terpisah, Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, M. Isnaeni menyoroti pelantikan tersebut. Dirinya mengaku sangat kecewa dengan dilakukannya rotasi mutasi terhadap kepala SD dan SMP.

“Ini jujur saya sangat kecewa dengan apa yang dilakukan rotasi mutasi terhadap kepala SD dan SMP. Kenapa di hari-hari yang kita masih mengalami status bencana masih dilakukan, seharusnya ditunda terlebih dahulu,” katanya, Jumat (23/12/2022).

Dia menilai, lebih penting itu sekarang harus membereskan akibat bencana gempa, bukan pelantikan. Karena menurutnya hal itu bisa dilakukan nanti.

“Saya tidak ngerti ada apa? Saya baru tahu bahwa hari ini ada pelantikan kepala sekolah SD dan SMP, urgensinya apa? Kepentingannya apa?,” katanya.

“Seharusnya pak bupati urgensinya itu mengurus rakyat yang terkena bencana, tidak ada empati sama sekali, baik dinasnya, saya menyayangkan,” tambah Isnaeni.(dik)

0 Komentar