Bupati Kaget Masih Ada Desa Tak Setor Data Rumah Rusak ke BNPB

Bupati Kaget Masih Ada Desa Tak Setor Data Rumah Rusak ke BNPB
Rumah rusak berat di Kecamatan Cugenang. Bupati cianjur Herman Suherman kaget masih ada desa yang tak menyetor data rumah rusak ke BNPB.
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur Herman Suherman kaget mengetahui ada desa yang tak menyetorkan data hasil tim verifikasi rumah rusak akibat bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Saya dapat info dari BNPB, para kepala desa tak menyerahkan data (rumah rusak). Saya kaget,” ujar Herman, Senin (12/12/2022).

Dia memperkirakan, ada data verifikasi yang langsung diserahkan oleh tim surveyor ke BNPB, juga ada data yang diserahkan ke pihak desa terlebih dahulu untuk dilakukan pengecekan ulang rumah rusak.

Baca Juga:Pencarian Korban Gempa di Hari ke-12 Belum Membuahkan HasilCegah Kemacetan, Polres Cianjur Terapkan Rekayasa Lalulintas

“Ada yang langsung. Sebagian besar data verifikasi diserahkan ke masing-masing desa sebelum disetorkan datanya ke BNPB,” ungkap Herman.

Dari data rumah rusak yang diterima oleh Herman, terdapat 38 desa dari tujuh kecamatan yang dinyatakan belum menyerahkan kembali data hasil verifikasi rumah rusak ke BNPB.

Sebelumnya, ia juga mengungkapkan jika masih banyak data verifikasi yang rancu, sehingga membuat beberapa korban yang rumahnya terdampak, tidak terima hasil verifikasi.

Pasalnya, banyak ditemukan kasus dimana rumah masyarakat terdampak rusak berat, namun masuk dalam kategori rumah rusak ringan dari hasil verifikasi tim surveyor.

Terkait hal itu, dirinya mengatakan BNPB akan menurunkan kembali tim verifikasi untuk perbaikan data yang rancu tersebut.

Sekretaris Desa Sukasari Ceceng Najmuddin mengatakan, jika tim surveyor dari unsur mahasiswa datang ke Kampung Cilaku Hilir RT 04 RW 03 Desa Sukasari Kecamatan Cilaku, beberapa waktu lalu.

Tim tersebut, kata dia, mendata 55 rumah yang ada di lingkungan tersebut. Hasilnya, dua rumah dinyatakan rusak berat, lainnya dinilai sedang dan ringan. Namun, setelah verifikasi, diakui Ceceng, anggota tim surveyor tak datang ke kantor desa untuk memastikan data yang telah diperoleh tersebut.

Baca Juga:Timnas Korea Selatan Butuh KeajaibanDer Panzer Harus Pulang dari Piala Dunia 2022

“Jadi beberapa waktu lalu pascagempa, ada tim verifikasi datang ke lingkungan RT. Langsung memeriksa, kebetulan saya tidak ada di rumah. Setelah itu pun mereka yang mahasiswa itu (tim verifikasi) langsung pergi,” ujar Ceceng saat ditemui di kediamannya.

0 Komentar