CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Bupati Cianjur, Herman Suherman membuat pernyataan yang mengejutkan tentang jumlah korban akibat gempa yang terjadi di Cianjur. Menurutnya, jumlah korban jiwa mencapai 600 orang lebih, lebih banyak dibandingkan jumlah yang selama ini dirilis oleh BNPB.
Herman menyebutkan, yang meninggal memang diberitakan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 334 korban jiwa. Tapi kenyataannya hampir 600 jiwa lebih.
“Kenyataannya hampir 600 lebih, dan warga kami yang meninggal itu enggan dilaporkan ke Puskesmas dan rumah sakit, tapi langsung dikuburkan. Sehingga tidak tercatat di rumah sakit dan Puskesmas. Banyak sekali warga kami yang meninggal,” kata Herman saat melakukan pertemuan dengan jajaran legislator DPD Gerindra di Pendopo, Sabtu (10/12).
Baca Juga:Lagu Tak Ingin Usai Masuk Google Trend Global 2022, Bagaimana Liriknya?Warga di 9 Desa Wajib Pindah, Lahannya akan Dibarter
Herman juga menyebutkan, rumah yang hancur hampir 58 ribu rumah dari 16 kecamatan. Hampir setengahnya Kabupaten Cianjur, karena Cianjur memiliki 32 kecamatan, dan 16 kecamatan yang terdampak dari bencana gempa kemarin.
“Kemudian juga infrastruktur sekolah hancur, fasilitas keagamaan hancur, jalan-jalan hancur. Saya mohon bantuannya. Saya mohon digiring untuk perbaikan-perbaikan. Baik infrastruktur maupun SDM, terutama trauma healing yang dialami oleh anak-anak kami di Kabupaten Cianjur,” ungkap Herman.
Herman mengungkapkan, bentuk perhatitan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) begitu besar terhadap Cianjur. Sudah berkunjung sebanyak empat kali, dan direncanakan akan kembali berkunjung ke Cianjur.
“Beliau (Jokowi, red) sudah empat kali dan direncanakan Minggu depan ke Cianjur lagi. Karena bongkahan-bonghakan masih belum diselesaikan, dan beliau menyampaikan segera Minggu ini selesaikan, katanya Minggu depan ke sini lagi (Cianjur. red),” jelasnya.(dik)