Lahir Ditengah Bencana, Bayi Ini Dinamai Sabaruddin

Lahir Ditengah Bencana, Bayi Ini Dinamai Sabaruddin
0 Komentar

CIANJUR, CIANJUREKSPRES – Siti Sukaria (20) dan Apan (25) sedang bergembira. Ditengah bencana gempa yang melanda, keduanya dikaruniai seorang putra.

Muhammad Sabaruddin, lahir di RSUD Sayang Cianjur, tepat sehari setelah bencana pada Selasa (22/11/2022).

Apan menceritakan, pada Senin (21/11) sebelum gempa, dia dan istrinya yang tengah hamil tua, memang berencana menuju RSUD untuk bersiap melahirkan.

Baca Juga:Hari Ketujuh Pascagempa, 321 Meninggal 11 Masih HilangTim Gabungan Evakuasi 3 Jenazah Lagi

“Istri saya ditemani bidan desa dirumah, siang itu saya lagi di masjid. Pas kejadian gempa, saya buru-buru pulang. Untung istri saya sudah ada diluar rumah, selamat,” ujarnya pada Cianjur Ekspres.

Rumah warga Kampung Kadugede RT 04 RW 03 Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang itu, rata dengan tanah.

Keduanya langsung menuju RSUD Sayang, ingin mengecek kondisi ibu dan janin. “Sampai di sana ternyata belum ada bukaan. Kami diminta menunggu dulu di pengungsian Taman Prawatasari,” jelas Epen, Senin (28/11/2022).

Baru pada esok paginya, Siti alami kontraksi, petugas kesehatan dari TNI pun merujuk kembali ke RSUD.

“Lahirnya normal, Alhamdulillah. Anak kami diberi nama oleh seorang ustad, Muhammad Sabaruddin,” kata dia.

Ia mengira, pasti ada maksud dari sang ustad memberi nama Sabaruddin. “Sabar, mungkin pak ustad ingin anak kami jadi anak yang sabar, lahir ditengah kondisi seperti ini,” pungkasnya.

Terpisah, tenaga medis Kesdam III/Siliwangi Letda CKM Dr Ahmad Hidayat membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga:Jangan Ada Politisasi Bantuan, MUI : Ikuti Instruksi BNPB!Apes, Hendak Salurkan Bantuan, Donatur Tertipu Jasa Rental Mobil Bodong

“Keduanya kami rujuk pada Selasa ke RSUD. Karena kalau untuk melahirkan, peralatan kami belum ada,” ujarnya saat ditemui.

Ia juga mengungkapkan, keluarga Apan akan menginggalkan pengungsian, dan pindah ke rumah mertuanya yang ada di desa yang sama.

Selama berada di pengungsian, lanjut Ahmad, pihaknya selalu lakukan pengecekan rutin pada ibu dan bayi tersebut.

“Setelah 3 hari di RS, mereka menginap dulu di pengungsian selama 3 hari, kita lakukan perawatan pada keduanya. Sekarang mereka mau pulang ke rumah mertuanya,” pungkasnya. (mg1)

0 Komentar