Cianjur Peringkat ke-2 Terbanyak Soal Pernikahan Anak di Jabar

Cianjur Peringkat ke-2 Terbanyak Soal Pernikahan Anak di Jabar
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Kabupaten Cianjur menduduki peringkat ke-2 terbanyak se-Jawa Barat persoalan pernikahan anak.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cianjur Heri Suparjo melalui Kabid Pemberdayaan Perlindungan Perempuan, Tenty Maryanthy mengatakan, Perbup 38 tahun 2021 tentang pencegahan kawin kontrak angka pernikahan anak bisa dicegah dan diminimalisir.

“Ternyata hal tersebut memberi efek, lalu upaya kami juga membentuk satgas pencegahan perkawinan usia anak,” kata dia kepada Cianjur Ekspres, Rabu (3/8).

Baca Juga:10 Bangunan SDN di Cikalongkulon Rusak BeratIPKM Cianjur Masuk Tiga Terendah di Jabar, Bupati: Kalau Secara Nasional Kami Cukup Sedang di Tengah-tengah

Dia menyebutkan, penyumbang angka usia perkawinan anak di Kabupaten Cianjur, kebanyakan dari Cianjur selatan yang masih menjadi daerah yang rankingnya tinggi dan beragam faktor.

“Faktornya beragam dari tingkat pendidikan, desakan orangtua, ekonomi, lainnya budaya di daerah yang masih berpendapat bahwa perempuan mah nanti terkait diam di rumah dan di dapur,” ungkapnya.

Dia juga menuturkan, akibat dari perkawinan usia anak, juga memiliki efek dominan kepada angka stunting dan IPM yang rendah.

“Pernikahan usia anak alat reproduksi belum maksimal sehingga rawan bayi lahir dengan berat badan rendah, juga rawan kematian bayi dan orangtua,” katanya.

Sementara dari sisi mental, dia mengatakan, usia pernikahan juga belum memiliki mental kuat menghadapi permasalahan setelah menikah.

“Mereka masih butuh pertolongan, mereka belum cukup pengetahuan, mengurus bayi memberi asupan gizi, sehingga perkawinan usia anak rentan perceraian,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Anak Daerah Kabupaten Cianjur, Grestine Dwipanya (17), menyebut, data terkini rekapitulasi tahun 2021 jumlah pernikahan anak di Kabupaten Cianjur sebanyak 48,66 persen. Itu menurun dari data BPS sebelumnya yang mencapai angka 80 persen.

Baca Juga:Deputi Kemenko Perekonomian Tinjau Langsung Pendaftaran Subsidi BBM Tepat Sasaran di BandungPT BPR Cianjur Jabar Gelar Literasi dan Edukasi Keuangan ke Sekolah

“Sebagai forum yang dibentuk pemerintah kami ikut sosialisasi pencegahan pernikahan usia anak agar tercipta zero kawin anak dan zero kawin kontrak,” katanya.

Grestine mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Rumah Kitab, sebuah yayasan yang konsen di bidang pencegahan kawin anak di Cianjur.

0 Komentar