Petani Ikan KJA Terancam Merugi, Harga Jual Ikan Mas Anjlok dan Pakan Mahal

Petani Ikan KJA Terancam Merugi, Harga Jual Ikan Mas Anjlok dan Pakan Mahal
ANJLOK: Seorang petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Jangari saat berada di atas kolam ikan yang di tebarnya. Saat ini harga jual ikan mas anjlok dan pakan mahal.(Ayi Sopiandi/Cianjur Ekspres)
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Waduk Cirata Jangari, Kecamatan Mande keluhkan harga jual ikan mas yang murah, tidak sebanding dengan harga pakan yang terus melambung.

Salah satu pemilik sekaligus petani KJA di blok Malingping Waduk Cirata Jangari H Hamdan tidak menampik saat ini harga jual ikan anjlok. “Harga jual ikan mas sekarang lagi murah, dan kondisi seperti ini sudah lebih dari satu bulan,” kata Hamdan, Senin (25/7).

Hamdan mengatakan, harga jual ikan mas di petani saat ini kisaran Rp22 ribu per kilogram dari yang biasanya Rp25 ribu per kilogram. “Sebenarnya tidak ada untung yang didapat oleh petani ikan, disaat harganya anjlok seperti sekarang ini,” katanya.

Baca Juga:Ini Hasil RDP Komisi B DPRD Cianjur dengan Perhutani dan Sejumlah LMDHDPMD Cianjur Terima Enam Laporan Keberatan Hasil Pilkades

Menurutnya, jelang lebaran haji kemarin sempat ada kenaikan menjadi Rp23 ribu namun hanya bertahan satu minggu. “Sekarang masih murah, saya harap kondisi seperti ini segara pulih sehingga petani KJA pun tidak merugi,” kata Hamdan.

Dikatakan Hamdan, selain harga jual ikan anjlok disisi lain harga pakan ikan malah justru naik. “Harga pakan ikan paling murah sekarang Rp9.850,- per kilogram, sedangkan harga yang bagus Rp11.200,- per kilogram,” ujarnya.

Menurutnya, kebutuhan pakan mulai dari penanaman bibit hingga panen bisa menghabiskan kurang lebih dua ton. “Pokoknya bisa menghabiskan kurang lebih 40 sak bobot 50 kilogram,” katanya.

Selain itu lanjut Hamdan, harga bibit ikan mas saat turun naik dari yang biasanya Rp2,4 juta sekarang menjadi Rp2,7 juta. “Saya yakin sebentar lagi harga bibit ikan akan mencapai di harga Rp3,5 juta per satu kuintal,” jelasnya.(yis/sri)

0 Komentar