Cianjurekspres.net- Belakangan nama AKP Rita Yuliana menjadi perbincangan hangat di tengah kasus adu tembak polisi. Apakah hubungannya dengan peristiwa yang menelan korban tersebut?
Sosok AKP Rita Yuliana banyak dicari publik hingga menjadi trending di mesin pencarian Google pada Senin, (18/7).
Dikutip dari berbagai sumber, pemilik nama lengkap Rita Sorcha Yuliana merupakan seorang Polisi Wanita (Polwan) yang bertugas di Polda Metro JAya sejak akhir 2021 lalu.
Ia berasal dari Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Bara (NTB).
Baca Juga:Bechi TidurDorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi
Wanita kelahiran 1 Juli 1992 ini banyak memiliki prestasi, namun terungkap jika itu ia memiliki sebuah cerita unik. Saat hendak mendaftar polisi, AKP Rita Yuliana sempat kena tilang oleh Polantas Lombok.
Hingga akhirnya ia tergabung menjadi anggota polri sejak tahun 2013 setelah lulus menjalani akademi Polisi.
Setelah itu ia langsung ditugaskan di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga kini ia berdinas di Polda Metro Jaya di bawah arahan Kapolda Irjen M. Fadil Imran.
Prestasi AKP Rita Yuliana
AKP Rita Yuliana disebut-sebut memiliki segudang prestasi, pertama ia mahir dalam berbahasa Mandarin.
Dia merupakan satu-satunya perwakilan Polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU), Beijing, Tiongkok pada tahun 2018 lalu.
Program tersebut spesialis bahasa Mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia, serta Afrika.
AKP Rita mampu menorehkan prestasi membanggakan dengan mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK).
Baca Juga:Polda Jabar Izinkan Persib Jadikan Stadion GBLA Sebagai Home BaseDigawangi Kementerian Pertanian, Ini Empat Pilar Memuluskun Untuk Food Estate
HSK merupakan ujian standardisasi kemahiran berbahasa Mandarin bagi penutur asing, yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3. Tak disangka, salah satu polwan cantik itu justru mendapat HSK level 4.
Tak berhenti sampai di situ, Rita juga memiliki prestasi saat bertugas di Lombok Timur saat masih dipimpin oleh Kapolda NTB, Irjen M. Iqbal.
Kala itu Rita menjabat sebagai Kasat Lantas membuat terobosan berupa pembangunan gerai vaksinasi di layanan Satpas SIM Polres Lombok Timur, yang pertama di Indonesia.