Cianjurekspres.net- SAYA sering lewat depan pondok Shiddiqiyyah yang lagi dihebohkan itu. Beberapa tahun lalu. Ada lahan luas tidak jauh dari pondok itu. Lagi saya incar ketika itu.
Saya sering juga ingin mampir. Tapi selalu diburu waktu. Ada yang membuat keinginan mampir itu muncul: kiai muda di situ suka mobil. Mas Bechi. Ada baiknya kalau diajak kerja sama membuat mobil listrik.
Selalu saja saya urung mampir.
Sampai saya kaget ketika lagi di luar Jawa ini. Saya mendengar heboh-heboh itu: Pondok Shiddiqiyyah dikepung polisi. Ratusan. Ada yang menyebut ribuan, mungkin salah, tapi saking banyaknya.
Apakah ada teroris yang bersembunyi di pondok itu?
Tidak.
Baca Juga:Persikabo 1973 Tuntaskan Pemusatan Latihan di Cianjur, Djadjang Nurdjaman: Kondisi Fisik Pemain MeningkatKontribusikan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan: BRI Dorong Pengembangan Ekonomi Lokal Melalui Pemberdayaan Desa
Ratusan polisi itu ingin menangkap satu orang: Mas Bechi. Nama lengkapnya: Moch Subchi Azal Tsani. Akrab dipanggil Mas Bechi. Umur 41 tahun.
Mas Bechi dilaporkan melakukan kejahatan seksual kepada santriwati di pondok itu. Ada yang menyebut korbannya lima wanita. Ada yang bilang lebih. Ada pula yang bilang mereka melakukan hubungan seks didasari agama, hanya saja tanpa administrasi dan saksi.