Tjahjo Kumolo dan ketenangannya yang abadi dalam kenangan

Tjahjo Kumolo dan ketenangannya yang abadi dalam kenangan
Tanah Air kembali berduka dan untuk kesekian kalinya Jumat mengantarkan salah satu putra terbaik bangsa kembali rebah di pangkuan Sang Maha Kuasa (Wikipedia)
0 Komentar

“La Ode” berarti pemberian pujian atau penghargaan kepada seseorang oleh adat Kesultanan Buton sebagai negarawan atau bangsawan yang selalu berjuang membangun bangsa, agama, dan mempertahankan adat yang menjadikan budaya.

Lalu, “Kaogesana” berarti pembesar atau atasan dengan tingkat kedudukan sosial yang tinggi dalam Kesultanan Buton, sedangkan “Lipu” berarti wilayah yang meliputi negara, daerah, kecamatan, kelurahan, dan desa.

Gemilang karir seorang Tjahjo Kumolo pun tak dapat dilepaskan dari jejak pendidikan yang telah ia tempuh. Usai mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Semarang, Jawa Tengah, Tjahjo diketahui melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Baca Juga:Terbitkan Green Bond, BRI Ajak Masyarakat Berinvestasi Sekaligus Selamatkan BumiBukan Hanya Kemiskinan, BKKBN Sebut Pola Asuh Jadi Penyebab Stunting

Semasa berkuliah, Tjahjo aktif terlibat dalam organisasi kepemudaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI). Bahkan, dia pernah menjadi Ketua Umum DPP KNPI periode 1990-1993.

Sosok yang tenang, sederhana, dan murah senyum
Banyak hal baik yang melekat tentang pria kelahiran 1 Desember 1957 di Surakarta, Jawa Tengah, itu. Di hati dan pikiran orang-orang di sekitarnya, Tjahjo dinilai sebagai sosok yang tenang, sederhana, dan murah senyum.

Melalui wawancara dengan salah satu stasiun televisi swasta, anggota DPR RI Junimart Girsang mengenang Tjahjo sebagai sosok humanis dan senantiasa berempati, terutama menyangkut calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Sebagaimana jabatan yang diembannya, Tjahjo begitu menguasai persoalan kepegawaian.

Beliau adalah orang yang sangat baik dalam pribadi dan pemerintahan,” kata JK.

Di hari duka ini, kepada para wartawan, putri sulung Tjahjo Kumolo Rahajeng Widyaswari mengatakan keluarga besar berencana menyemayamkan sang ayah ke peristirahatan terakhir di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Sebelum dimakamkan, Rahajeng mengatakan jenazah Tjahjo Kumolo akan dimandikan di Rumah Dinas Menpan RB dan disalatkan di Masjid Kemenpan RB, Jakarta.

Ucapan duka terus mengalir mengantar kepergian Tjahjo Kumolo. Selamat jalan sosok nan tenang dan murah senyum, Tjahjo Kumolo. (Ant/hsm)

 

0 Komentar