Cianjurekspres.net – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, mencatat terdapat sudah ada 82 kasus orang yang terpapar HIV/AIDS hingga April 2022. Sejumlah program pun dilakukan untuk mencegah penularan.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengatakan, masih banyaknya perilaku penyimpangan seks menjadi faktor utama tingginya kasus HIV/AIDS di Cianjur.
“Untuk 2019 ada 179 kasus, 2020 ada 179 kasus, untuk 2021 ada 111 kasus dan terakhir selama 2022 sampai dengan April saja ada 82 kasus,” ujarnya, Senin (6/6).
Baca Juga:Dukung Program Petani Manjur, PT CSM Siap Jadi Off-takerHari Pertama Berdinas, Gubernur Ridwan Kamil Pimpin Rapat dengan Kepala Perangkat Daerah
Dia menjelaskan, kasus tertinggi terdapat di wilayah Cianjur kota disusul utara dan timur. “Mungkin wilayah (Cianjur, red) kota padat penduduk, disusul dengan utara dan timur,” ucap Frida.
Guna mencegah penyebaran HIV/AIDS, jelas Frida, pihaknya membuat sejumlah program yakni Triple Eliminasi atau skrining, Mobile VCT atau pemeriksaan test HIV keliling dan memfasilitasi obat ARV untuk pasien HIV/ODHIV ke rumah sakit rujukan.
“Kita juga sosialisasi tentang HIV ke masyarakat bekerjasama dengan LSM Penjangkau (LENSA) dan KPA kabupaten,” kata dia.
Firda mengatakan, di luar data itupun diduga masih banyak ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) baru yang tidak melakukan test kesehatan.
“Fenomenanya seperti gunung es, yang dipermukaan atau yang terdata segitu, tapi kemungkinan masih banyak, karena tidak mau test kesehatan,” pungkasnya.(mg1/hyt)