Sedang menurut Presiden Ukraina, 137 orang Ukraina tewas di hari pertama —termasuk penduduk sipil.
Itu terjadi karena pesawat tempur Rusia berhasil ditembak, lalu jatuh ke perkampungan penduduk. Tidak dijelaskan apakah pesawat itu berawak atau tidak.
Sehari kemarin keadaan Kiev juga lebih sepi. Kendaraan umum tidak ada yang beroperasi. Jalan-jalan sepi. Kiev sudah semakin terkepung.
Baca Juga:Gempa Pasaman Barat, BRI Bangun ‘Posko BRI Peduli’Vaksinasi Booster Berikan Perlindungan Hingga 91 Persen dari Risiko Terburuk Covid-19
Pasukan Rusia merangsek dari tiga arah: Timur (Donbas), selatan (Krimea), dan utara (Belarusia).
Yang dari arah utara tinggal sekitar 30 Km lagi. Bahkan kawasan nuklir Chernobyl sudah dikuasai Rusia. Tentu Rusia hafal banget jalur-jalur di kawasan itu —karena bekas wilayahnya.
Tujuan akhir Rusia adalah memaksa pemerintahan berganti. Presiden Ukraina yang sekarang, dianggap hanya boneka Amerika Serikat.
Itu tecermin dari pidato Vladimir Putin saat memproklamasikan perang Rabu lalu. Pidato itu ditujukan ke rakyat Rusia, ke negara-negara anggota NATO, ke tentara Ukraina, dan ke Amerika Serikat.
Kepada rakyat Rusia Putin mengatakan serangan itu untuk mempertahankan kedaulatan Rusia yang sedang terancam. Kian tahun ancaman itu kian nyata karena NATO kian merangsek ke timur.
Kepada NATO, Putin memperingatkan, bahwa Rusia siap ambil tindakan yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Maksudnya: kalau NATO membela Ukraina tahu sendiri akibatnya.
Kepada tentara Ukraina, Putin minta agar segera meninggalkan pos-pos penjagaan dan meletakkan senjata.
Baca Juga:Pemkab Cianjur Alokasikan Anggaran Perbaikan Jalan Rp80 M Tahun IniSukses Jalankan Transformasi Digital, 96,7% Nasabah BRI Gunakan Digital Channel
“Kalian harus membela rakyat Ukraina, bukan membela pemerintahan yang melakukan pembunuhan besar-besaran pada orang Ukraina sendiri.”
Maksudnya: penumpasan pada kaum separatis di Donbas sejak 2014 adalah pembunuhan pada bangsa sendiri.
Bagian yang paling panjang adalah yang ditujukan kepada Amerika Serikat. Putin mengatakan: sudah 8 tahun Rusia menahan diri melihat sikap Amerika yang tidak tunduk pada hukum internasional.
Ia pun mengungkit-ungkit lagi serangan Amerika ke Iraq, ke Libya, ke Syria. Ia ungkit pula soal serbuk putih yang dijadikan alasan menyerang Iraq.
Serbuk itu dikatakan sebagai senjata biologis yang telah dikembangkan Iraq. Itu bagian dari kebohongan yang dilakukan Amerika.
Di bagian ini pidato Putin seperti rangkuman serangkaian serangan militer Amerika ke berbagai negara.