Kiev Terkepung

1000 Tahun
ilustrasi disway.(net)
0 Komentar

“BOLEH saya telepon?” tanya saya pada orang di Kiev, ibu kota Ukraina, kemarin petang.

“Boleh. Tapi saya lagi rapat,” katanya.

“Lho kan lagi perang. Kok lagi rapat? Rapat apa? Hahahaaaa…,” tanya saya lagi.

“Gak tahu ini. Mungkin bahas strategi perang hahaha,” jawabnya lagi.

Saya paham. Ia menolak untuk di wawancara. Mungkin karena posisinya yang sulit.

Baca Juga:Gempa Pasaman Barat, BRI Bangun ‘Posko BRI Peduli’Vaksinasi Booster Berikan Perlindungan Hingga 91 Persen dari Risiko Terburuk Covid-19

Lalu saya telepon teman yang lain lagi. Yang juga tinggal di Kiev. Lebih lama lagi. Lebih 10 tahun.

“Lagi rapat?” tanya saya.

“Hahaha…. Tidak. Memangnya saya ini siapa kok di hari perang begini masih rapat,” jawabnya.

Syukurlah, ia masih bisa tertawa. Berarti saya bisa ikut gembira. Warga Indonesia di Ukraina selamat semua. Tidak banyak. Hanya sekitar 100 orang. Yang 70-an sudah kumpul di kedutaan RI di Kiev.

Saat saya lagi bicara, ia memutuskan pembicaraan: “nah, itu, terdengar lagi suara dentuman,” katanya.

“Seberapa dekat suara itu?” tanya saya.

“Agak jauh. Tapi suaranya menggelegar bulat. Agak ngebass. Pertanda yang meledak cukup besar,” katanya. Ini pukul 17.30 WIB kemarin sore.

Sejak pagi suara seperti itu terdengar beberapa kali. “Lebih lima kali,” katanya. Ada yang terasa agak dekat, ada juga yang terasa sangat jauh.

“Dibanding Kamis kemarin ledakan hari ini tambah banyak atau berkurang?” tanya saya.

Baca Juga:Pemkab Cianjur Alokasikan Anggaran Perbaikan Jalan Rp80 M Tahun IniSukses Jalankan Transformasi Digital, 96,7% Nasabah BRI Gunakan Digital Channel

“Hari ini lebih banyak. Bunyi sirine juga lebih banyak,” katanya. Seperti juga ledakan, bunyi sirine itu ada yang di kejauhan ada juga di posisi yang lebih dekat.

Rupanya beginilah perang modern. Sasarannya terarah. Jatuhnya bom juga sudah diatur. Dikendalikan oleh komputer. Jarak jauh. Kian tepat sasaran.

“Serangan hari pertama, Kamis, sukses mencapai semua sasaran,” ujar juru bicara pemerintah pusat Rusia.

“Kita berhasil menembak jatuh pesawat tempur Rusia dan 14 helikopternya,” ujar juru bicara Ukraina.

Kita sulit memercayai keduanya. Sudah menjadi bagian dari doktrin perang: harus memublikasikan kisah sukses —untuk mengangkat moral prajurit di medan perang. Kalau perlu dilebih-lebihkan. Atau diada-adakan.

Menurut Menhan Rusia, di hari pertama itu sebanyak 74 fasilitas militer berhasil dihancurkan. Di seluruh Ukraina. Ditambah 11 pangkalan angkatan udaranya. Jumlah serangan yang dilancarkan, sehari itu, 203 kali.

0 Komentar