Dua daerah itu sebenarnya tidak miskin. Itu daerah penghasil batu bara sejak tahun 1700-an. Ekspor batu bara terbesar Ukraina dari sana: 30 persen.
Tidak heran kalau industri-industri besar dibangun di Donbas. Termasuk industri dasar. Seperti pabrik baja, kendaraan tempur, alat-alat berat, dan rel kereta api. Sebagai gudang energi, Donbas berkembang menjadi daerah industri.
Tapi, selama dua tahun menjadi bagian dari Ukraina, nasib Donbas kian melorot. Maka, hanya dua tahun setelah referendum, mereka menuntut otonomi daerah. Alasannya: mereka mampu mandiri secara ekonomi. Penduduk mereka kurang dari 5 juta jiwa. Separuh di antaranya berkebangsaan Rusia, berbahasa Rusia.
Baca Juga:Erick Thohir: Pemberdayaan UMKM BRI Jadi Lokomotif Ekonomi Pro-RakyatPuluhan Rumah Warga di Cilaku Rusak Disapu Angin Kencang
Penentangan pada pemerintah pusat kian kuat. Gerakan separatis mulai melakukan perlawanan. Terjadilah perang lokal tahun 2014. Lalu, atas turun tangannya banyak negara, mereka berdamai pada 2015. Itulah perdamaian Minsk –ditandatangani di ibu kota Belarus, tetangga utara Ukraina.
Belarus dulu juga bagian dari Uni Soviet. Lalu merdeka, seperti Ukraina. Hanya, Belarus tidak punya niat menjadi bagian dari NATO.
Sebenarnya Zelenskyy waswas juga datang ke Muenchen. Di kota itu Eropa pernah membuat kesepakatan 1938. Isinya: sebagian wilayah Cekoslovakia disetujui diambil Jerman. Toh, wilayah itu memang berbahasa Jerman.
Ia khawatir di pertemuan Muenchen 2022 ini akan terjadi kesepakatan serupa: Eropa menyetujui Donbas diambil alih Rusia.
Tidak ada kesepakatan seperti itu di Muenchen 2022. Tapi, di hari terakhir pertemuan, ada perkembangan baru di Moskow: Rusia secara resmi mengakui dua wilayah itu menjadi negara merdeka. Rusia juga akan mendukung penuh bila ada serangan dari Ukraina maupun sekutu barunya.
Eropa pun kaget –hanya kaget. Amerika Serikat ikut kaget –hanya ikut.
Setelah menunjukkan rasa kaget ala kadarnya, Jerman membuat pernyataan: tetap meneruskan kerja sama ekonomi dengan Rusia. Demikian juga Prancis.
Baca Juga:Innalillahi, Seorang Nakes di Cianjur Meninggal Dunia karena Covid-19Tiga Pejabat Cianjur Bakal Dapat Mobil Dinas Baru
Peristiwa Pulau Krimea terulang di Donbas. Bahkan, jangan-jangan juga tidak perlu terjadi perang.
Maka, sejak kemarin Donbas tidak mau lagi kirim batu bara ke Ukraina. Kalau Rusia juga menyetop pasokan gasnya, Ukraina bisa menderita.
Jerman mulai juga bergantung pada gas alam dari Rusia. Lewat Nord Stream 1 dan 2. Yakni, empat pipa bawah laut sepanjang hampir 1.300 km dari daratan Rusia langsung ke daratan Jerman –tanpa lewat Ukraina lagi.