cianjurekspres.net – Puluhan mantan pekerja migran Indonesia (PMI) di Cianjur berhasil menjadi pelaku Usaha MIkro Kecil dan Menengah (UMKM). Mereka sudah berhasil memiliki omset hingga puluhan juta rupiah.
Kelompok purna migran yang dominan perempuan ini salah satunya berada di Kampung Sindanglaka, Desa Sindanglaka, Kecamatan Karangtengah.Kelompok usaha yang tergabung dalam Kelompok Usaha Purna PMI Sedap Malam itu hingga kini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemda).
Salah satu anggota kelompok Usaha Purna PMI Sedap Malam Rudi menuturkan, usaha mikro tersebut di rintis dengan modal Rp50 juta.
Baca Juga:Perumdam Sementara Stop Penggunaan Air PermukaanPelaksanaan Pekerjaan Melebihi Volume, Pihak Rekanan Bantah Tudingan Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Ketentuan
“Awalnya pada tahun 2017 usaha ini dibangun di ketuai Ibu Nurhayati dengan tekad kuat dan ulet,” kata dia kepada wartawan, Selasa (23/11) sambil menambahkan usaha tersebut sudah bisa mempekerjakan 24 orang mantan TKI sekitar.
Usaha tersebut tidak terlepas dengan peran dari DPC Astakira Pembaharuan Cianjur yang memberikan dukungan agara terus berinovasi dan berkarya.
“Memang tujuannya para mantan TKI atau pekerja dengan tujuan mengurangi angka minat warga untuk bekerja ke luar negeri,” ungkap Ketua Divisi UMKM DPC Astakira Pembaharuan Cianjur Yusup Supyan.
Ia menuturkan, telah membuat program salah satunya membentuk kelompok Usaha Purna PMI. “Dan hasilnya sekarang sudah terbentuk 32 kelompok di tiap wilayah di Kabupaten Cianjur, tentunya hal tersebut sesuai dengan undang-undang nomor 18 tahun 2017 tentang perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sesuai undang-undang Nomor 18 tahun 2017 dimana PMI mendapatkan jaminan hukum, jaminan sosial dan jaminan ekonomi,” katanya.
Dia juga berharap kelompok usaha purna PMI mendapatkan perhatian dari pemerintah. “Harapannya tentunya mendapatkan perhatian dari pemerintah khususnya pemerintah daerah Kabupaten Cianjur,” pungkasnya. (dik/sri)