“Abdi (saya,red) kesana bukan main, studi tiru bukan studi banding. Studi tiru dan saya kesana banyak bicara dengan bupatinya, banyak bicara dengan OPD-nya. Hanya dua hari langsung pulang lagi kesini (Cianjur,red) dan semua memenuhi protokol kesehatan,” ucapnya.
Bahkan Herman mengungkapkan, jika di Cianjur ada Timbel Kanyaah ternyata di Banyuwangi juga ada Rantang Kasih yakni memberi makan setiap warga miskin serta jompo oleh Pemkab untuk pagi dan sore melibatkan kelompok-kelompok masyarakat.
“Bukan kemiskinan saja, (bidang,red) kesehatan setiap berkunjung ke warga yang sakit dokternya datang. Saya bangga dan saya tidak usah ke luar negeri kemana-mana, saya bukan studi banding, studi tiru yang bagusnya akan saya terapkan di sini,” katanya.
Baca Juga:Mobil Pick Up Masuk Jurang di CibinongRealisasi PBB Capai 101 Persen
Hasil dari kunjungan ke Banyuwangi, kata Herman, dirinya sudah menginstruksikan Sekretaris Daerah untuk memberikan informasi hasil studi tiru ke para kepala bagian yang membuat regulasi untuk OPD. “OPD-nya harus kompak dulu, harus satu visi tidak ego sektoral. Saya memfungsikan Asisten 1, 2 dan 3 yang akan menjadi koordinator dalam rangka visi misi,” katanya.
“Punten (maaf,red), saya tidak mubazir datang kesana, benar, saya bisa dipertanggungjawabkan dan kesana punten (maaf,red) saya tidak bermain. Studi tiru bekerja dari pagi sampai larut malam terus-terusan, saya bilang kita kesini bukan untuk jalan-jalan tapi untuk cari ilmu setelah itu kita pulang, bareng tidak ada yang pisah-pisah,” tandas Herman.(hyt/sri)