WISATAWAN yang melintasi jalur menuju kawasan wisata seperti puncak dan pantai di wilayah Kabupaten Cianjur diimbau waspada dan hati-hati. Khususnya di tengah musim penghujan saat ini.
Informasi yang dihimpun terdapat beberapa titik rawan bencana longsor di sepanjang jalur puncak hingga selatan Cianjur. Diantaranya Ciloto, Cugenang, Sukanagara, dan Tanggeung.
“Untuk wilayah utara, terutama kawasan puncak kerap terjadi longsor di Ciloto dan Lembah Koi. Sedangkan untuk (wilayah,red) selatan di Kecamatan Sukanagara dan Tanggeung,” ujar Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Mangku Anom Sutresno, Minggu (14/11).
Baca Juga:Pemkab Dinilai Tak Sadar WisataBimtek OPD ke Banyuwangi Menuai Polemik, Dianggap Hanya Membuang Anggaran
Menurutnya, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi membuat tebing di jalur tersebut berpotensi longsor. “Beberapa hari lalu juga terjadi longsoran. Tidak ada korban, tapi akses lalulintas menjadi tertutup selama beberapa jam,” kata Anom.
“Kalau hujan deras tingkatkan kewaspadaan saat melintas titik rawan longsor. Atau lebih baik tunda dulu berliburnya hingga cuaca kembali normal,” sambungnya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo, mengungkapkan, potensi bencana longsor meningkat dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
“Dalam dua pekan terakhir, longsor menjadi bencana hidrometeorologi yang paling banyak terjadi. Rata-rata menimbun jalan dan menutup akses kendaraan. Makanya diimbau untuk pengendara dan wisatawan agar berhati-hati” katanya.
Bagi wisatawan yang liburan ke pantai, Rudi mengimbau agar tidak berenang terlalu ke tengah. “Jadi bukan hanya siaga bencana hidrometeorologi, tapi diterapkan juga status waspada gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem. Jangan berenang terlalu ke tengah dan jika sudah mendung, segera tinggalkan kawasan pantai, menghindari gelombang tinggi,” pungkasnya.(mg1/hyt/sri)