Eceng Gondok Jadi Musuh Tak Terelakkan Petani Ikan Keramba Jaring Apung

Eceng Gondok Jadi Musuh Tak Terelakkan Petani Ikan Keramba Jaring Apung
Eceng gondok masih menjadi teror menakutkan bagi para petani ikan di genangan Cirata.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Eceng gondok masih menjadi teror menakutkan bagi para petani ikan di genangan Cirata. Keberadaannya seringkali membuat kebangkrutan para petani karena banyak ikan yang mati akibat suplai oksigen dan sinar matahari yang tertutup oleh Eceng gondok.

Sudah empat tahun keberadaan Eceng gondok di perairan Cirata ini memerlukan solusi yang tepat. Efek domino dari pencemaran ini berimbas pada kualitas air Cirata yang berakhir di generator Pembangkit Jawa Bali yang sering rusak.

Ade Mulyana (36) seorang petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) di Kampung Cadas Gantung, Desa Cikidangbayabang, Kecamatan Mande, mengatakan keberadaan eceng gondok kalau dihitung sudah empat tahun menjadi musuh yang tidak terelakkan.

Baca Juga:Budhy Setiawan Kembali Resmikan Jalan Usaha Tani di Batulawang CianjurJangan Ngaku Kreatif Kalau Belum Ikutan Awesome Review Contest Bareng Galaxy A32

“Kerja bakti sering dilakukan tapi kondisinya masih seperti ini, banyak dan sangat mengganggu,” ujar Ade, Rabu (29/9) dilansir dari Harian Umum Cianjur Ekspres.

Ade mengatakan, tak hanya di wilayah Kecamatan Mande, keberadaan eceng gondok juga mengganggu petani ikan di wilayah Cilingcing, Kecamatan Ciranjang, sampai dengan blok Babakan Garut dan wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Fenomena arus memutar eceng gondok yang datang dari Citarum sempat viral di media sosial karena membentuk lingkaran dengan bagian tengah air yang bulat, kemarin (29/9).

Video tersebut sempat beredar di media sosial, namun pesan yang tersirat seperti ingin menyampaikan bahwa eceng gondok kembali banyak di perairan Cirata.

Faris Al Rasyid selaku Supervisor Waduk Hidrologi dan Sedimentasi Pembangkit Jawa Bali (PJB) mengatakan, pihaknya sudah meminta para petani ikan untuk berinisiatif membersihkan eceng gondok di sekitar lokasi tempat jaring apung.

“Personil kami terbatas, tentu kami membutuhkan kerjasama dengan para petani ikan, minimal di sekitar lokasi tempat dimana mereka memelihara ikan,” kata Faris.(hyt/yis/sri)

0 Komentar