Cianjurekspres.net – Banyaknya masyarakat yang membuka masker saat berfoto menjadi salah satu indikator pelonjakan angka Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan tak kendor menerapkan protokol kesehatan termasuk melepas masker walau hanya satu menit demi berfoto bersama dalam situasi saat ini.
“Foto bersama cuma 1 menit buka masker, padahal ada satu hal yang selalu mengintai kita kalau kita lengah,” ujar dia.
Baca Juga:Martabak Jadi Makanan Paling Banyak Dipesan Selama Pandemi Covid-19BRI Kembali Raih Penghargaan Good Corporate Governance & The Best CEO 2021
Menurut Nadia, lonjakan kasus Covid-19 beberapa bulan lalu, antara lain akibat tingginya mobilitas orang-orang dan mulai lengahnya penerapan prokotol kesehatan.
“Seperti tak lagi menjaga jarak satu meter dalam berkegiatan seperti rapat, berkerumun di pesta pernikahan yang tidak terdapat aturan pembatasan jumlah tamu dan makan di restoran beramai-ramai,” jelasnya.
Di sisi lain, berbeda dari tahun lalu, saat ini muncul berbagai varian virus akibat mutasi yang terjadi, salah satunya varian Delta.
Varian Delta juga meningkatkan jumlah kasus yang membutuhkan perawatan, menurunkan efektivitas vaksin walau sampai saat ini vaksin-vaksin yang ada masih efektif melawan virus termasuk varian Delta.
“Varian Delta juga lebih cepat menular di antara anak-anak sekolah, CT Value lebih rendah kalau positif 16, 20 padahal sebelumnya 25, 30, 32,” tutur Nadia.
Munculnya varian baru SARS-CoV-2 ini akibat semakin banyaknya infeksi pada suatu populasi yang kemudian meningkatkan kejadian mutasi virus.
“Perlu diperhatikan juga, kalau semakin banyak infeksi yang muncul, maka mutasi virus akan semakin meningkat. Makanya varian Delta muncul karena begitu banyak infeksi yang terjadi di India, akhirnya menimbulkan varian atau virus baru yang berbeda dari virus aslinya (dari China),” kata Nadia.
Baca Juga:AKBP Mochamad Rifai: Saya Bangga Bertugas di Kabupaten CianjurKapolda Jabar Lantik Direktur hingga Kapolres Baru, Ini Nama-namanya
Seseorang yang terkena Covid-19 umumnya mengalami gejala infeksi saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, demam, sakit seluruh badan, hilang indera penciuman dan perasa, bahkan sering juga didahului dengan diare.
(ant/nik)