Cianjurekspres.net – Berdasarkan hasil kajian neraca pangan, Jawa Barat mengalami defisit beberapa komoditas pangan strategis. Komoditas pangan itu terutama telur ayam ras, daging sapi, bawang putih, minyak goreng dan gula pasir.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat (KPwBI Jabar), Herawanto mengatakan, sebagai upaya meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam pemulihan dan pengembangan ekonomi Jawa Barat, jajaran Pemeritah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia secara resmi melakukan kick-off program Petani Milenial yang dihelat di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
“Dukungan ini mempertimbangkan sisi strategis program Petani Milenial selaras dengan tugas pengendalian inflasi, program pengembangan ekonomi dan UMKM, termasuk pengembangan ekonomi pesantren dan perluasan digitalisasi ekosistem ekonomi yang telah dan akan dilakukan Bank Indonesia, baik di masa pandemi maupun di masa pascapandemi,” ucap Herawanto kepada wartawan di lokasi, Jumat (26/3/2021).
Baca Juga:Seorang Pria di Cianjur Tenggelam di Sungai CitarumMudik 2021 Ditiadakan, Menko PMK: Dimulai dari 6-17 Mei 2021
Lebih lanjut Herawanto menyampaikan program Petani Milenial ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas dan mendorong peningkatan aktivitas sektor pertanian, sebagai salah satu sektor utama di Jawa Barat.
Sektor pertanian diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat melalui pendapatan yang diperoleh para petani milenial. Kesuksesan program Petani Milenial yang didukung oleh penerapan teknologi secara end to end, juga selaras dengan percepatan digitalisasi ekonomi, khususnya di sektor pertanian.
Peluang pengembangan sektor pertanian masih terbuka, termasuk dalam kerangka penguatan inklusi keuangan. Berdasarkan data Februari 2021, kredit perbankan yang disalurkan pada sektor pertanian di Jawa Barat mencapai Rp11,6 triliun, meningkat 8,60% (yoy) dibandingkan Desember 2019 yang mencapai Rp9,67 triliun.
“Kondisi ini memperlihatkan potensi sektor pertanian yang terus menggeliat, bahkan di masa pandemi,” tutupnya.(nik)