Cianjurekspres.net – Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kondisi kesehatan enam pasien yang sempat terinfeksi varian baru virus B117 di Indonesia seluruhnya telah pulih.
“Dengan hasil pelacakan terhadap sejumlah orang yang berinteraksi dengan pasien, dilaporkan negatif berdasarkan hasil laporan laboratorium kesehatan,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, di Jakarta, Jumat (12/3).
Kasus itu, diketahui, kemudian dilacak dan diperiksa. “Kasus B117 sekarang semuanya sehat. Mereka tidak perlu pelayanan darurat. Sekarang semua sudah sembuh dan kasus kontak dengan mereka sudah kami ambil sampelnya. Semua sudah dicek dan semua negatif. Ternyata semuanya sehat,” imbuhnya.
Baca Juga:Vaksin Itu LagiMenkominfo Minta Masyarakat tidak Mudah Terbawa Isu Hoaks Soal Vaksinasi Covid-19
GSAID atau lembaga nirlaba pengumpul data genome virus influenza dan corona di dunia, sebelumnya melaporkan dua kasus B117 terjadi dari Karawang, satu kasus di Sumatera Utara, satu kasus dari Sumatera Selatan, satu kasus di Kalimantan Timur dan satu kasus di Kalimantan Selatan.
Nadia mengatakan Indonesia saat ini telah memiliki total 16 laboratorium yang dibagi berdasarkan regional dengan kemampuan menganalisa whole genome sequences atau pengurutan keseluruhan genom dalam mendeteksi dini kemunculan varian baru. “Tidak semua laboratorium punya kemampuan ini. Sebagian besar whole genome sequences dilakukan di perguruan tinggi,” tukasnya.
Pengembangan jejaring laboratorium melalui kerja sama peningkatan jumlah sampel whole genome sequences diharapkan dapat meningkatkan jumlah sampel penelitian di Indonesia. “Diharapkan pengembangan jejaring ini untuk bantu laboratorium potensial lainnya pengembangan whole genomes sequences,” urainya.
Ada 16 laboratorium yang kini dibagi berdasarkan regional. Selain Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Libangkes), ada pula Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), UIN Jakarta, Universitas Padjadjaran dan lainnya. “Ini sentra whole genomes sequences diambil dari para pelaku perjalanan, dari puskesmas dan dari rumah sakit,” tutup Nadia. (fin/hyt)