Ir Misbahul Huda, ustad dan senior di grup olahraga, juga terkena Covid. Di hari yang sama. Rapat pesantren di kampung halaman itu memang dipimpin Ustad Huda.
Ia isolasi di rumah. Ia bukan residivis seperti saya. Saya harus ditangani rumah sakit. Tiap hari kami bertukar info: tentang kondisi badan masing-masing.
Saya lihat ustad Huda sangat sehat. Ia meneruskan olahraga di rumahnya. Bersama istri –yang negatif Covid. Saya lega. Indikasi kesehatannya terus terjaga.
Saya juga kirim kepadanya hasil pemeriksaan harian saya: stabil-baik. Juga tanpa gejala.
Mas Huda makan obat anti Covid 6 hari. Yang dikirim dokter ke rumahnya. Saya harus menjalani banyak pengobatan anti Covid. Bahkan, kemudian, saya harus ditransfusi konvalesen.
Di hari ke-7 ustad Huda swab test. Saya juga swab test. Hasilnya sama: masih positif. Tapi salah satu indikasi Covid sama-sama sudah negatif.
“Untuk benar-benar negatif kelihatannya kita harus sama-sama menunggu 14 hari,” ujar ustad Huda.
Kami sama-sama selalu optimistis. Hari ke-14 itu mestinya Senin besok.(*)