ADB Perkirakan Sektor Pariwisata Belum Bisa Pulih Hingga 2021

ADB Perkirakan Sektor Pariwisata Belum Bisa Pulih Hingga 2021
Wisatawan mengunjungi Zona 1 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020). Pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka kembali Zona 1 Candi Borobudur untuk umum yang ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak (15/3/2020), namun pengunjung belum diperbolehkan menaiki struktur Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/wsj.
0 Komentar

Cianjurekspres.net – Asian Development Bank (ADB) memperkirakan sektor pariwisata secara global belum bisa pulih pada tahun depan mengingat banyaknya traveller yang menahan diri untuk melakukan bepergian lintas negara.
“Yang menarik di sini adalah kalau kita bicara mengenai sektor pariwisata, tampaknya sektor ini masih belum bisa pulih pada tahun 2021,” ujar Vice President ADB Bambang Susantono dalam seminar daring yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, Senin (28/12/2020).
Menurut Bambang, belum pulihnya sektor pariwisata pada tahun depan dikarenakan dari survei yang dilakukan oleh IATA menunjukkan lebih dari 50 persen mereka yang melakukan travelling internasional tidak akan melakukan perjalanan selama enam bulan hingga setahun ke depan.
Hal ini tentunya akan memengaruhi arus penumpang pesawat dan penerbangan.
“Tampaknya wisatawan dan penumpang domestik yang harus digenjot untuk membantu sektor pariwisata di masa Covid-19,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan hal tersebut memang terjadi di beberapa negara dan mereka pada akhirnya lebih look inside ketimbang melakukan banyak pembukaan zona batas lintas negara atau travel bubble.
Sebelumnya Ketua Wilayah DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bali, I Made Ramia Adnyana mengharapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mampu menggerakkan wisatawan domestik secara masif menuju tiga pintu gerbang utama pariwisata di Tanah Air.
Tiga pintu gerbang utama pariwisata tersebut yakni Bali, Jakarta, dan Batam. Di samping juga ke-10 destinasi super prioritas dan prioritas, dengan paket-paket hemat yang menarik didukung oleh maskapai dan hotel secara kolektif.
Menurut dia, hanya dengan menggerakkan pasar domestik, pariwisata Indonesia akan mampu bangkit kembali sebelum wisatawan mancanegara dapat berwisata ke negeri ini.(ant/nik)

0 Komentar